Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Peringatkan Siklus Air Dunia Makin Tak Menentu

Kompas.com, 9 Oktober 2024, 16:46 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - PBB memperingatkan perubahan iklim membuat siklus air planet makin tidak dapat diprediksi. Hal ini diperlihatkan dengan adanya berbagai tanda bahaya

"Tahun lalu sungai-sungai di dunia mengalami kondisi terkering selama lebih dari 30 tahun, gletser kehilangan massa es terbesar dalam setengah abad adan juga terjadi banjir dalam jumlah yang signifikan," tulis Organisasi Meteorologi Dunia PBB dalam laporannya.

Dikutip dari Phys, Rabu (9/10/2024) Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam sebuah pernyataan menyebut air adalah tanda bahaya perubahan iklim.

Baca juga: Sederet Manfaat Mangrove: Untungkan Manusia hingga Atasi Perubahan Iklim

"Kami menerima tanda bahaya dalam bentuk curah hujan yang makin ekstrem, banjir dan kekeringan yang menimbulkan dampak besar pada kehidupan, ekosistem dan ekonomi," katanya.

Peristiwa ekstrem tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi iklim yang terjadi secara alamiah termasuk fenomena cuaca La Nina dan El Nino.

Akan tetapi juga makin banyak dipengaruhi oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

"Atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak uap air, yang menyebabkan hujan lebat. Penguapan dan pengeringan tanah yang lebih cepat memperburuk kondisi kekeringan," ungkap Saulo.

Tanda Bahaya

Air terlalu melimpah atau tidak mencukupi, membuat banyak negara mengalami situasi yang sulit.

Misalnya saja tahun lalu, Afrika menjadi benua yang paling terdampak dalam hal korban manusia.

Baca juga: Permukaan Air Laut di Asia Diperkirakan Naik Lebih Cepat

Di Libya, dua bendungan runtuh akibat banjir besar pada September 2023, menewaskan lebih dari 11.000 jiwa dan memengaruhi 22 persen populasi, menurut WMO.

Banjir juga melanda Tanduk Besar Afrika, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Mozambik, dan Malawi.

Selama tiga tahun terakhir, lebih dari 50 persen daerah tangkapan sungai lebih kering dari biasanya.

Sementara itu, aliran masuk ke waduk berada di bawah normal di banyak wilayah dunia selama setengah dekade terakhir.

Data September 2022 hingga Agustus 2023 menunjukkan peningkatan suhu membuat gletser mencair pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni lebih dari 600 miliar ton air. Angka itu terburuk dalam 50 tahun pengamatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau