Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN IP Manfaatkan Limbah Uang Kertas BI untuk Campuran PLTU Batu Bara 

Kompas.com - 12/12/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Bank Indonesia (BI) memperluas pemanfaatan limbah racik uang kertas (LRUK) untuk pencampuran bahan bakar atau co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan mengurangi konsumsi batu bara sekaligus sejalan dengan konsep waste to energy.

Menurut dia, kolaborasi tersebut juga mendukung transisi energi yang selaras dengan upaya pencapaian target net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca juga: PLTU Lontar Manfaatkan Sampah Biomassa Jadi Bahan Bakar

"Kolaborasi PLN IP dengan BI ini merupakan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Edwin, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (11/12/2024).

Edwin mengungkapkan, LRUK dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran energi primer PLTU melalui program co-firing.

Hal tersebut dapat mengurangi emisi karbon dalam akselerasi transisi energi di tanah air.

Menurut dia, PLN IP tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan pasokan listrik yang andal, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan inovatif.

Baca juga: Pemensiunan PLTU Batu Bara Sejak 2024 Bisa Cegah 182.000 Kematian akibat Polusi

"Saat ini, ada 20 unit PLTU yang telah beroperasi dengan program co-firing biomassa di tahun 2024 dan kami berharap dengan kerja sama ini jumlahnya akan terus meningkat di tahun mendatang," ungkap Edwin.

Ke depan, kerja sama akan dipertajam di seluruh wilayah kerja kantor BI dengan seluruh PLTU milik PLN IP.

Sebelumnya, pemanfaatan LRUK untuk co-firing di PLTU telah diimplementasikan di Jawa Tengah (Jateng) 2 Adipala, Cilacap; Bengkayang; dan Asam-Asam.

Pemanfaatan LRUK di PLTU Jateng 2 Adipala dilakukan melalui pengujian tahap awal. Kemudian dilanjutkan tes performa bersama PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) pada 1 dan 2 November 2023.

Baca juga: Pendanaan Iklim COP29 Dapat Digunakan untuk Pensiunkan PLTU

Di PLTU Bengkayang, LRUK telah dimanfaatkan sebagai energi primer pengganti batu bara pada Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang.

Hingga Mei 2024, pemanfaatan biomassa dalam proses co-firing di PLTU Bengkayang mencapai 4 persen.

Untuk PLTU Asam-Asam, PLN IP UBP Asam-Asam bersama BI Kalimantan Selatan juga bekerja sama untuk melakukan uji coba pemanfaatan LRUK.

Pengujian tahap awal di PLTU Asam-Asam Unit 1 juga telah terlaksana pada 4 Desember 2024 dengan persentase 5 persen.

Baca juga: Bukan Sekadar Kembangkan Energi Terbarukan, Transisi Juga Perlu Pensiunkan PLTU

Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengungkapkan, pihaknya berkomitmen sejak pembuatan, peredaran, dan pemusnahan uang memiliki komitmen go green.

Hal itu dibuktikan dengan penggunaan kertas, tinta, pencetakan dan sistem keamanan yang memperhatikan lingkungan.

Dia menambahkan, BI mempunyai langkah yang tepat dengan bekerja sama dengan PLN IP yang sejalan dengan visi untuk menjaga lingkungan.

"LRUK yang kami hasilkan memiliki kandungan biomassa yang tinggi dan jika dibakar menghasilkan api yang berwarna biru. Melalui uji kandungan dan komposisi dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), LRUK ini tidak mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), jadi sangat aman," ungkap Marlison.

Baca juga: Indonesia Perlu Segera Tetapkan Peta Jalan Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau