Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Plastik, Foopak dan Bluedoors Kolaborasi Luncurkan Kemasan Kopi "Biodegradable"

Kompas.com - 12/12/2024, 19:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – APP Group melalui Foopak Bio Natura, produk kemasan ramah lingkungan, menggendeng Bluedoors, salah satu coffee shop di Bandung, meluncurkan kolaborasi yang bertujuan mendukung keberlanjutan di industri coffee shop.

Mereka memperkenalkan kemasan kopi biodegradable sebagai langkah konkret menuju pengurangan sampah plastik. Peluncuran berlangsung pada Selasa (10/12/24) di Jakarta.

Founder Bluedoors, Alvin Setiadarma, menegaskan, “Kami percaya bahwa setiap cangkir kopi bisa membawa perubahan." Bluedoors memandang kolaborasi ini sebagai cara memperkuat hubungan antara manusia, lingkungan, dan inovasi.

"Dengan mengadopsi Foopak Bio Natura, kami tidak hanya menawarkan kemasan bebas mikroplastik yang dapat didaur ulang, tetapi juga menciptakan ruang untuk dialog yang lebih besar tentang tanggung jawab lingkungan," jelasnya.

Alvin menyampaikan sebelumnya Bluedoors menggunakan paper cup premium. Hingga pada 2022, saat berkunjung ke Australia dia melihat sedang trend pemakaian produk paper cup yang ramah lingkungan karena tidak mengandung unsur plastik.

"Setelah itu kami mencari industri yang punya produk semacam itu, hingga ketemu produk Foopak Bio Natura, yang tahan panas tapi tidak ada kandungan plastiknya. Hingga kemudian terjadi kolaborasi antara Bluedoors dengan Foopak hari ini," jelasnya.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Sementara itu, BU Head Industrial White APP Group, Christopher Wong menjelaskan bagaimana tren global mengarah pada solusi keberlanjutan di industri makanan dan minuman.

“Foopak Bio Natura adalah jawaban kami terhadap kebutuhan akan kemasan yang ramah lingkungan," ungkapnya.

"Dibandingkan kertas yang dilapisi plastik biasa, produk ini tidak meninggalkan residu mikroplastik dan dapat terurai secara alami, sehingga menjadi solusi yang relevan untuk tantangan global,” tambahnya lagi.

“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kolaborasi ini adalah salah satu cara kami menunjukkan bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan seiring," ujar Christopher.

"Foopak Bio Natura bukan hanya produk, tetapi juga wujud dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik,” tambahnya.

Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan perubahan pada produk tetapi juga menghadirkan kesempatan untuk edukasi konsumen.

Melalui talkshow interaktif di acara peluncuran, Bluedoors dan Foopak Bio Natura membahas pentingnya keberlanjutan di setiap rantai nilai industri kopi, mulai dari petani hingga pelanggan.

Baca juga: Rembuk Perempuan Pesisir Dorong Layanan Air Bersih hingga Pengelolaan Sampah

“Kolaborasi ini adalah bentuk nyata dari filosofi kami di Bluedoors, menghargai potensi dan kontribusi setiap orang, termasuk mereka yang berada di industri kopi. Langkah ini adalah upaya bersama untuk menciptakan dampak positif dan meninggalkan warisan yang bermakna bagi lingkungan,” tambah Alvin.

"Diharapkan kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pelaku industri lainnya untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau