KOMPAS.com - Raksasa teknologi Meta menambah pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mencapai target nol karbonnya.
Pada Kamis (6/12/2024), perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp tersebut mengumumkan telah menandatangani kontrak dengan perusahaan energi terbarukan Invenergy untuk pemasangan PLTS sebesar 760 megawatt (MW).
Kerja sama tersebut berisi kesepakatan pengembangan PLTS di empat negara bagian di Amerika Serikat (AS). Pembangkit tersebut diharapkan dapat beroperasi antara 2024 sampai 2027.
Baca juga: Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT
Listrik yang dihasilkan akan disalurkan ke jaringan lokal untuk sementara waktu. Sementara Meta akan menerima kredit energi bersih.
Wakil Presiden Eksekutif Invenergy Ted Romaine menyampaikan, permintaan energi terbarukan semakin meningkat.
Dia menuturkan, proyek energi terbarukan yang ditandatangani dengan Meta akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan manfaat ekonomi lokal.
Sementara itu, Kepala Energi Meta Global Urvi Parekh mengatakan, perjanjian tersebut membantu perusahaan memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dengan sumber energi terbarukan.
Baca juga: Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan
Invenergy, pengembang energi bersih swasta terbesar di AS, mengatakan telah mengembangkan lebih dari 32.000 MW proyek energi terbarukan di seluruh Amerika, Eropa, dan Asia.
Sebelumnya, Meta mengumumkan niatnya untuk mengembangkan energi nuklit sebesar 1-4 GW di AS. Ambisinya, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tersebut bisa beroperasi pada awal 2030.
PLTN tersebut bertujuan untuk mendukung operasi akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dan pusat data Meta yang terus berkembang, sekaligus berkontribusi pada keandalan jaringan listrik.
Baca juga: Penetrasi PLTS China Makin Tinggi, Sumbang Separuh Penambahan Global
Pengembangan dan operasional AI menghabiskan banyak listrik karena melibatkan operasi komputasi yang intensif.
AI juga mengeluarkan banyak karbon dioksida apabila listriknya dipasok oleh pembangkit energi fosil seperti batu bara atau gas.
Dorongan Meta ke tenaga nuklir mengikuti inisiatif serupa oleh Microsoft dan Amazon yang juga berusaha keras untuk menemukan daya yang cukup untuk memenuhi ambisi AI mereka, sekaligus memenuhi target nol karbon.
Baca juga: Pemanfaatan Waduk Diperluas, Potensi PLTS Terapung Tambah 14 GW
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya