Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Kompas.com - 22/01/2025, 13:39 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber knowesg

KOMPAS.com - China resmi mulai mengoperasikan Cetrovo 1.0 Carbon Star Express, kereta metro pertama di dunia yang terbuat dari serat karbon.

Seperti namanya, bodi dan rangkanya dibuat menggunakan komposit serat karbon, material yang ringan dan tahan lama.

Serat karbon biasanya digunakan dalam produksi mobil premium dan berperforma tinggi, seperti pada Ferrari dan Lamborghini, yang terkenal karena mengurangi bobot sekaligus mempertahankan kekuatannya.

Namun bukan hanya itu saja keistimewaannya.

Mengutip Know ESG, Rabu (22/1/2025), kereta ini 11 persen lebih ringan daripada kereta metro lainnya sehingga mengurangi konsumsi energi sekitar 7 persen.

Baca juga: 5 Strategi Lawan Perubahan Iklim Versi Sekjen PBB, Pensiunkan Energi Fosil sampai Pembiayaan

Hal ini membantu menurunkan emisi CO2 hingga 130 ton per tahun, setara dengan manfaat lingkungan dari penanaman 100 hektar pohon.

Manfaat lain dari penggunaan serat karbon adalah kereta yang lebih kokoh dan tahan benturan. Serat karbon lima kali lebih kuat dari baja dan beratnya hanya 25 persen dari baja.

Perawatan kereta serat karbon bakal lebih mudah dan murah.

Serat karbon juga mampu mengurangi getaran sehingga menjamin perjalanan yang lebih tenang bagi penumpangnya.

Perusahaan milik negara CRRC Qingdao Sifang mulai mengerjakan kereta tersebut pada tahun 2021.

Setelah bertahun-tahun melakukan pengujian, kereta resmi pertama mulai beroperasi pada bulan Januari 2025.

Baca juga: Pengamat: Perguruan Tinggi yang Kelola Tambang Berkontribusi Rusak Lingkungan

Selama pengujian, kecepatannya mencapai lebih dari 140 km/jam, jauh lebih cepat daripada kecepatan 80 km/jam yang biasa dicapai sistem metro saat ini di negara tersebut.

Kereta ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih seperti pengoperasian otomatis, peringatan anti-tabrakan, dan deteksi rintangan.

Cetrovo sekarang beroperasi secara otonom pada rute sepanjang 59,2 km, yang mencakup 41 stasiun di Qingdao.

Teknologi canggih ini kemungkinan akan merevolusi sistem metro tidak hanya di China tetapi di seluruh dunia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau