BLITAR, KOMPAS.com – Sebanyak dua kontainer berukuran 40 feet berisi 5.300 buah kendang jimbe meninggalkan sebuah gudang yang terletak di Jalan Raya Blitar-Malang, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).
Keberangkatan ribuan kendang jimbe yang diproduksi perajin kendang skala rumahan dan UKM yang ada di Kota dan Kabupaten Blitar itu dilepas dalam sebuah upacara seremonial sebagai penanda ekspor perdana tahun 2025 produk UKM dari Provinsi Jawa Timur.
Upacara yang berlangsung di gudang milik perusahan ekportir CV Cherry Blossom Indonesia itu dihadiri oleh perwakilan Export Center Surabaya, Wali Kota Blitar Santoso dan unsur pejabat Forpimda Kota Blitar serta Wali Kota Blitar terpilih Syauqul Muhibbin.
Baca juga:
Direktur CV Cherry Blossom Indonesia, Anik Sriati (43), mengatakan bahwa dua kontainer kendang jimbe tersebut merupakan bagian dari pesanan 7 kontainer kendang jimbe dari pembeli asal China yang harus dikirim di awal 2025.
“Masih ada 5 kontainer lagi yang harus segera kami kirim ke ‘buyer’ kami di Cina,” ujar Anik usai upacara pelepasan ekspor kendang jimbe miliknya.
Dua kontainer yang baru saja dilepas, kata Anik, berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, untuk proses pengiriman melalui jalur laut menuju China.
“Dua kontainer itu masing-masing akan bongkar di pelabuhan Shenzhen dan Shanghai, China,” ungkapnya.
Dua kontainer kendang jimbe tersebut, ujarnya, terdiri dari kendang jimbe berukuran panjang 30 sentimeter, 40 sentimeter, dan 60 sentimeter yang diproduksi oleh 23 perajin produsen pemasok untuk CV Cherry Blossom Indonesia.
“Kendang jimbe Blitar ini berbahan baku utama kayu mahoni dan kulit kambing,” tuturnya.
Produksi kendang jimbe, kendang tradisional bangsa Afrika, telah menjadi salah satu produk ekspor andalan Blitar. Pasar ekspor utama kendang jimbe Blitar adalah Cina, dan sebagian kecil lainnya adalah sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah.
Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, menjadi pusat utama produksi kendang jimbe Blitar.
Di puncak keemasan kendang jimbe Blitar sebelum pandemi Covid-19, pusat produksi melebar hingga Kelurahan Tanggung yang bersebelahan lokasinya dengan Kelurahan Sentul. Bahkan, bermunculan juga perajin kendang jimbe di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Blitar termasuk wilayah Kecamatan Nglegok.
Setelah pandemi Covid-19 dinyatakan usai, permintaan kendang jimbe pun mulai tumbuh meski belum menyentuh era kejayaan sebelum pandemi.
CV Cherry Blossom Indonesia, eksportir kendang jimbe Blitar terbesar paska pandemi dengan omzet mencapai puluhan miliar rupiah per tahun, mencatat fluktuasi permintaan pasar dari tahun ke tahun sejak 2020.
Kata Anik, sepanjang tahun 2020 perusahaannya mengekspor kendang jimbe sebanyak 50 kontainer dengan nilai penjualan kurang lebih Rp 400 juta per kontainer.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya