Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Kompas.com - 22/01/2025, 16:58 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Survei global dari Capgemini Research Institute mengungkap, 6 dari 10 (62 persen) kalangan bisnis berencana menaikkan anggaran keberlanjutan pada 2025. 

Peningkatan anggaran yang besarnya sekitar 10,5 itu akan tetp dilakukan meski politik dan ekonomi tidak pasti.   

Hampir tiga perempat (72 persen) pemimpin perusahaan mengatakan, mereka meningkatkan investasi dalam teknologi rendah karbon.

Selain itu, 6 dari 10 perusahaan ini akan meningkatkan investasi untuk inisiatif perlindungan dan/atau pemulihan alam serta pengelolaan air.

Bisnis rupanya semakin memperhitungkan potensi risiko jangka panjang pemanfaatan alam dan air.

Laporan Capgemini bertajuk "Navigating Uncertainty with Confidence: Investment Priorities for 2025" itu dipaparkan di Pertemuan Tahunan World Economic Forum di Davos 2025.

Baca juga: 5 Istilah dalam Keberlanjutan yang Perlu Diketahui

Laporan disusun berdasarkan survei pada sekitar 2500 pebisnis di 17 negara, di mana negara berkembang diwakili India dan Brazil.

Selain fakta tersebut, Capgemini juga menemukan bahwa 7 dari 10 eksekutif mengantisipasi regulasi lebih ketat terkait keberlanjutan lingkungan.

Sementara, dua pertiga menyatakan bahwa regulasi yang lebih ketat tentang lingkungan juga mendorong inisiatif baru. 

Survei mengungkap, perusahaan menggunakan keberlanjutan sebagai cara untuk mengatasi tantangan yang terus-menerus seperti rantai pasok, harga energi dan komoditas yang tinggi.

Laporan mengidentifikasi peningkatan efisiensi energi dan material sebagai cara utama untuk mencapai pengurangan biaya perusahaan sekaligus juga mendorong perbaikan lingkungan.

Ketahanan rantai pasok menjadi prioritas investasi bagi kalangan bisnis, dengan 63 persen pemimpin menyebutkan kebutuhan mendesak untuk merespons.

Baca juga: Tenaga Kerja Bidang Keberlanjutan Makin Diminati di Indonesia

Lalu, baik secara operasional maupun dalam rantai pasokan, laporan menyoroti potensi teknologi digital.

“Menjelang tahun 2025, para pemimpin bisnis menavigasi ketidakpastian dengan sikap percaya diri dan ketahanan melalui investasi teknologi," kata CEO Capgemini, Aiman Ezzat.

“Dengan fokus pada inovasi, rantai pasokan, dan keberlanjutan para pemimpin akan mempersiapkan diri untuk berhasil dalam lingkungan yang tidak pasti dan membangun organisasi yang tangguh dan mudah beradaptasi. Yang terpenting, ini akan membantu membentuk ekonomi global yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan inklusif,” tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau