Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Kerja Bidang Keberlanjutan Makin Diminati di Indonesia

Kompas.com - 12/01/2025, 11:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber WEFORUM

KOMPAS.com - Tenaga kerja di bidang keberlanjutan dan juga kecerdasan buatan (AI) bakal makin diminati di Indonesia selama periode 2025-2030.

Hal tersebut terungkap dalam laporan The Future of Jobs 2025 yang dirilis World Economic Forum.

Menurut laporan tersebut, tren itu didorong karena adanya tuntutan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Setidaknya sebanyak 47 persen pemberi kerja mengharapkan transformasi terkait dengan tren itu dalam lima tahun ke depan.

Hal tersebut mendorong permintaan untuk peran di bidang keberlanjutan seperti insinyur energi terbarukan, insinyur lingkungan, dan spesialis kendaraan listrik dan otonom, yang semuanya termasuk dalam 15 pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat.

Baca juga:

Pekerjaan yang terkait dengan iklim dan lingkungan ini biasanya disebut dengan istilah green jobs.

Laporan itu pun mencatat perlunya strategi yang berfokus pada transisi dengan skill atau kemampuan tersebut.

Sementara itu berdasarkan laporan WEF, digitalisasi juga dianggap sebagai pendorong terpenting transformasi pasar tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2030.

Sebanyak 83 persen bisnis yang beroperasi di Indonesia memperkirakan tren tersebut akan memengaruhi organisasi mereka, dibandingkan 60 persen secara global.

Beberapa keahlian yang terkait dengan teknologi ini antara lain big data, kecerdasan buatan dan juga keamanan siber.

Untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan tersebut para pengusaha secara khusus berfokus pada peningkatan ketrampilan tenaga kerja (96 persen).

Sebanyak 86 persen pengusaha juga melakukan perekrutan staf dengan ketrampilan baru.

Baca juga:

Pelatihan tenaga kerja memang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi permintaan tenaga kerja di atas.

Pasalnya, pada tahun 2030 sebanyak 39 persen ketrampilan saat ini mungkin sudah ketinggalan zaman.

Permintaan akan ketangkasan manual dan ketepatan fisik diperkirakan bakal menurun. Sementara pemikiran analitis, ketahanan, dan fleksibilitas muncul sebagai kriteria yang penting.

Untungnya, laporan menemukan bahwa 85 persen pengusaha berencana untuk memprioritaskan peningkatan ketrampilan karyawan.

Sementara 50 persen pengusaha bertujuan memindahkan staf ke area pengembangan perusahaan untuk menghindari PHK.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bank AS Mundur dari Koalisi Iklim, Indonesia Belum Akan Terdampak

Bank AS Mundur dari Koalisi Iklim, Indonesia Belum Akan Terdampak

Pemerintah
RI Gabung BRICS, Saatnya Negara Berkembang Atur Sendiri Agenda Transisi Energi

RI Gabung BRICS, Saatnya Negara Berkembang Atur Sendiri Agenda Transisi Energi

LSM/Figur
Di Negara Minyak, Sekjen PBB Minta Subsidi Bahan Bakar Fosil Dipangkas

Di Negara Minyak, Sekjen PBB Minta Subsidi Bahan Bakar Fosil Dipangkas

Pemerintah
Jepang Dukung Swasembada Energi RI Gagasan Prabowo

Jepang Dukung Swasembada Energi RI Gagasan Prabowo

Pemerintah
2024 Resmi Jadi Tahun Terpanas, Kali Pertama Suhu Lampaui 1,5 Derajat Celsius

2024 Resmi Jadi Tahun Terpanas, Kali Pertama Suhu Lampaui 1,5 Derajat Celsius

LSM/Figur
Tenaga Kerja Bidang Keberlanjutan Makin Diminati di Indonesia

Tenaga Kerja Bidang Keberlanjutan Makin Diminati di Indonesia

Pemerintah
Sidang Umum WCC-APR Dorong Inovasi Global Keberlanjutan bagi Kerajinan Tradisional

Sidang Umum WCC-APR Dorong Inovasi Global Keberlanjutan bagi Kerajinan Tradisional

LSM/Figur
Jurus Grab Tekan Emisi lewat Fitur “Carbon Neutral Fund”

Jurus Grab Tekan Emisi lewat Fitur “Carbon Neutral Fund”

Pemerintah
Dewan Energi Nasional Usul Bangun 29 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Dewan Energi Nasional Usul Bangun 29 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pemerintah
Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

LSM/Figur
Apakah Perubahan Iklim Memperparah Kebakaran Hutan?

Apakah Perubahan Iklim Memperparah Kebakaran Hutan?

Pemerintah
Targetkan Netral Karbon pada 2040, Grab Genjot Kendaraan Listrik

Targetkan Netral Karbon pada 2040, Grab Genjot Kendaraan Listrik

Pemerintah
BCA Tetap Dukung Pembiayaan Keberlanjutan saat Bank Besar Dunia Hengkang dari Aliansi Iklim

BCA Tetap Dukung Pembiayaan Keberlanjutan saat Bank Besar Dunia Hengkang dari Aliansi Iklim

Pemerintah
Memahami Investasi Berdampak, yang Tak Sekadar Cari Keuntungan Finansial

Memahami Investasi Berdampak, yang Tak Sekadar Cari Keuntungan Finansial

LSM/Figur
Pengintegrasian GMP dan ESG, Cara MHU Wujudkan Industri Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan

Pengintegrasian GMP dan ESG, Cara MHU Wujudkan Industri Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau