Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Kompas.com - 22/01/2025, 17:32 WIB
Asip Agus Hasani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebanyak dua kontainer berukuran 40 feet berisi 5.300 buah kendang jimbe meninggalkan sebuah gudang yang terletak di Jalan Raya Blitar-Malang, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).

Keberangkatan ribuan kendang jimbe yang diproduksi perajin kendang skala rumahan dan UKM yang ada di Kota dan Kabupaten Blitar itu dilepas dalam sebuah upacara seremonial sebagai penanda ekspor perdana tahun 2025 produk UKM dari Provinsi Jawa Timur.

Upacara yang berlangsung di gudang milik perusahan ekportir CV Cherry Blossom Indonesia itu dihadiri oleh perwakilan Export Center Surabaya, Wali Kota Blitar Santoso dan unsur pejabat Forpimda Kota Blitar serta Calon Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin.

Baca juga:

Direktur CV Cherry Blossom Indonesia, Anik Sriati (43), mengatakan bahwa dua kontainer kendang jimbe tersebut merupakan bagian dari pesanan 7 kontainer kendang jimbe dari pembeli asal China yang harus dikirim di awal 2025.

“Masih ada 5 kontainer lagi yang harus segera kami kirim ke ‘buyer’ kami di Cina,” ujar Anik usai upacara pelepasan ekspor kendang jimbe miliknya.

Dua kontainer yang baru saja dilepas, kata Anik, berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, untuk proses pengiriman melalui jalur laut menuju China.

“Dua kontainer itu masing-masing akan bongkar di pelabuhan Shenzhen dan Shanghai, China,” ungkapnya.

Dua kontainer kendang jimbe tersebut, ujarnya, terdiri dari kendang jimbe berukuran panjang 30 sentimeter, 40 sentimeter, dan 60 sentimeter yang diproduksi oleh 23 perajin produsen pemasok untuk CV Cherry Blossom Indonesia.

Kendang jimbe Blitar ini berbahan baku utama kayu mahoni dan kulit kambing,” tuturnya.

Produksi kendang jimbe, kendang tradisional bangsa Afrika, telah menjadi salah satu produk ekspor andalan Blitar. Pasar ekspor utama kendang jimbe Blitar adalah Cina, dan sebagian kecil lainnya adalah sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah.

Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, menjadi pusat utama produksi kendang jimbe Blitar.

Di puncak keemasan kendang jimbe Blitar sebelum pandemi Covid-19, pusat produksi melebar hingga Kelurahan Tanggung yang bersebelahan lokasinya dengan Kelurahan Sentul. Bahkan, bermunculan juga perajin kendang jimbe di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Blitar termasuk wilayah Kecamatan Nglegok.

Setelah pandemi Covid-19 dinyatakan usai, permintaan kendang jimbe pun mulai tumbuh meski belum menyentuh era kejayaan sebelum pandemi.

CV Cherry Blossom Indonesia, eksportir kendang jimbe Blitar terbesar paska pandemi dengan omzet mencapai puluhan miliar rupiah per tahun, mencatat fluktuasi permintaan pasar dari tahun ke tahun sejak 2020.

Kata Anik, sepanjang tahun 2020 perusahaannya mengekspor kendang jimbe sebanyak 50 kontainer dengan nilai penjualan kurang lebih Rp 400 juta per kontainer.

Tahun berikutnya, angka ekspor kendang jimbe naik menjadi 72 kontainer meskipun di tahun 2022 turun menjadi 57 kontainer. Dan, ekspor naik lagi menjadi 70 kontainer di 2023 sebelum turun cukup drastis menjadi hanya 41 kontainer di sepanjang 2024.

“Tahun lalu turun cukup banyak. Semoga tahun 2025 ini permintaan meningkat lagi,” ujar mantan pekerja migran yang telah menggeluti usaha perdagangan ekspor sejak 2007 itu.

Tantangan Ekspor

Ditanya apa tantangan terbesar dalam bisnis ekspor kendang jimbe Blitar, Anik menyebut aspek produksi khususnya “kedewasaan” di kalangan perajin dalam menjalankan usaha mereka.

“Misalnya kalau kami sodorkan standar kualitas yang diminta buyer, banyak yang tidak mau mengerjakan. Kalau pun mau, minta harga dinaikkan,” tuturnya.

Baca juga:

Meski demikian, Anik optimistis hubungan saling menguntungkan yang menjadi dasar kerjasama antara perusahaannya dan kalangan perajin produsen kendang jimbe akan terus berproses menuju terjadinya pasokan kendang jimbe berkualitas yang lebih stabil.

“Karena di pasar Cina sendiri kita menghadapi kompetisi dari produksi kendang berbahan PVC, produk ‘tembakan’ dari produk kendang jimbe Blitar,” pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

LSM/Figur
KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

Pemerintah
75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

LSM/Figur
Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemerintah
KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

Swasta
Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Pemerintah
Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

LSM/Figur
Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

LSM/Figur
Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau