KOMPAS.com - Ganggang hijau (Chlorella vulgaris) yang juga melimpah di Indonesia ternyata bisa jadi superfood masa depan.
Hal itu dikemukakan Dr. Helen Onyeaka dari University of Birmingham, Inggris, dalam studi barunya. Ia menuturkan, ganggang itu bisa mengatasi tantangan ketahanan pangan global sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan.
C. vulgaris merupakan mikroalga air tawar yang padat nutrisi. Ganggang memiliki kadar protein tinggi (43–58 persen berat kering), lipid (5–58 persen), karbohidrat (12–55 persen), dan vitamin serta mineral penting seperti vitamin B, kalsium, dan magnesium.
Sementara manfaat kesehatannya meliputi sifat anti-tumor, potensi untuk mencegah penyakit Alzheimer, dan efek positif pada gangguan depresi mayor.
Ganggang ini juga dapat dimasukkan ke dalam produk makanan untuk meningkatkan nilai gizinya.
Dengan sifat antioksidan, dukungan kekebalan tubuh, serta efek detoksifikasi, ganggang itu pun bisa jadi nutraceutical--makanan yang punya manfaat kesehatan.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Deforestasi, Ancam Siklus Air sampai Ketahanan Pangan
Tak hanya nilai gizinya, C. vulgaris menawarkan keuntungan lingkungan yang signifikan yakni membantu menangkap karbon dioksida dan membersihkan air limbah, yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.
Selain itu, tidak seperti pertanian konvensional yang membutuhkan lahan dan sumber daya air yang luas, ganggang ini bisa dibudidayakan secara berkelanjutan dengan dampak lingkungan yang minim.
Meski punya potensi besar, tetap ada tantangan dalam mengoptimalkan produksinya.
Onyeaka menyebut, tantangan produksi ini bisa diatasi melalui kemajuan teknologi sehingga memungkinkan pengembangan Chlorella secara luas.
"Studi kami menggarisbawahi peran penting penelitian terapan dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan global sekaligus mempromosikan keberlanjutan lingkungan," tambahnya.
Onyeaka dan timnya merekomendasikan, penelitian harus fokus pada peningkatan galur, pengembangan sistem budidaya yang efisien, dan mengatasi masalah untuk sepenuhnya mewujudkan potensi Chlorella sebagai sumber makanan yang berkelanjutan dan bergizi.
Temuan ini dipublikasikan di Journal of Food Science.
Baca juga: Mikroplastik Masuk Rantai Makanan, Ditemukan di Darah hingga Sumsum
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya