Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

Kompas.com - 31/01/2025, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi non-pemerintah yang bergerak dalam upaya pelestarian lingkungan dan sumber daya alam, Auriga Nusantara, melaporkan deforestasi di Indonesia sepanjang 2024 mencapai 261.575 hektare.

Luasan deforestasi sepanjang 2024 tersebut naik 4.191 hektare bila dibandingkan tahun 2023 yakni 257.384 hektare.

Ketua Auriga Nusantara Timer Manurung mengatakan, deforestasi terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca juga: Deforestasi Diprediksi Naik hingga Setengah Juta Hektare pada 2025

"Kita patut bersedih bahwa deforestasi di Indonesia meningkat," kata Timer dalam YouTube Auriga Nusantara, Jumat (31/1/2025).

Dari semua wilayah yang mengalami deforestasi, Kalimantan menjadi pulau yang paling parah yakni 129.896 hektare.

Tiga wilayah lain yang juga mengalami deforestasi terparah yakni Pulau Sumatera seluas 91.248 hektare, Sulawesi 17.361 hektare, dan Papua 17.341 hektare.

Di satu sisi, deforetasi paling banyak terjadi justru di kawasan konsesi.

Baca juga: Ubah Definisi Deforestasi, RSPO Dituding Permudah Konversi Hutan untuk Sawit

"Selama ini kita kerap mendengar bahwa masyarakat disalahkan atas deforestasi. Tapi faktanya, 59 persen deforestasi terjadi di kawasan konsesi," ujar Timer.

Dia menuturkan, hal tersebut mengindikasikan adanya deforestasi legal. Pasalnya, kehilangan tutupan vegetasi tersebut terjadi di wilayah yang diberikan izin oleh pemerintah untuk pembukaan hutan.

Di samping itu, belum ada payung hukum yang melindungi kawasan hutan alam selain kawasan konservasi.

"Kami berani menyimpulkan hanya 3 persen deforestasi yang terjadi pada 2024 sebagai ilegal. Selebihnya sangat mungkin legal karena dibolehkan, diberikan izin, karena aturan tidak melindungi hutan alam," papar Timer.

Baca juga: KPH Bisa Cegah Deforestasi, tetapi Cuma pada Tahun Rentan Api

Timer menyampaikan, deforestasi bukan sekadar hilangnya tutupan hutan dan tumbuhan. Deforestasi juga menghancurkan rumah satwa langka, endemik, dan ikonik.

Contohnya seperti orangutan kalimantan, orangutan sumatera, harimau sumatera, gajah sumatera, badak kalimantan, badak sumatera, dan lain-lain.

"160.925 hektare deforestasi atau 62 persen terjadi di habitat spesies langka dan ikonik," ujar Timer.

Metodologi

Timer menyampaikan, penghitungan deforestasi yang dilakukan Auriga Nusantara dilakukan dengan tiga tahapan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
Fortifikasi Pangan, Strategi Efektif Wujudkan SDM Unggul dan Ketahanan Gizi Nasional
BrandzView
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
FAO Masukkan Salak Bali Dalam Daftar Warisan Pertanian Baru
Pemerintah
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Harus Waspada
Pemerintah
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
PSN Tebu untuk Etanol di Merauke Dinilai Tak Jawab Transisi Energi Bersih
LSM/Figur
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat 'Greenship Award 2025'
GBC Indonesia Dorong Prinsip Bangunan Hijau Jadi Solusi Iklim Lewat "Greenship Award 2025"
Swasta
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
Agroforestri Intensif Berpotensi Masuk Pasar Karbon, tapi Terkendala Dana
LSM/Figur
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
IAEA: Dekarbonisasi dengan Manfaatkan Nuklir Tak Boleh Abaikan Keamanan dan Keselamatan
Pemerintah
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Kemenag Dorong Mahasiswa Bergerak Nyata untuk Selamatkan Bumi
Pemerintah
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
Dari Uang hingga Simulasi Keuangan, Ini Cerita Anak Disabilitas Belajar Mandiri lewat FIESTA
BrandzView
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
Krisis Kebakaran Hutan, Tutupan Pohon Global Hilang 370 Persen
LSM/Figur
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Jepang Masuk Persaingan Global Daur Ulang Baterai Litium
Pemerintah
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan 'Green Job'
Bisnis Masa Depan, Green Economy Ciptakan "Green Job"
Swasta
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
500 Warga Lokal Tambang Emas Ilegal di Area Hutan Dekat Sirkuit Mandalika
Pemerintah
DIgitalisasi Bisa Bantu Petani Sawit Indonesia Hadapi Aturan Ketertelusuran
DIgitalisasi Bisa Bantu Petani Sawit Indonesia Hadapi Aturan Ketertelusuran
Swasta
Suhu Laut Alor Tiba-Tiba Turun Drastis hingga Ikan-ikan Pingsan, BRIN Ungkap Penyebabnya
Suhu Laut Alor Tiba-Tiba Turun Drastis hingga Ikan-ikan Pingsan, BRIN Ungkap Penyebabnya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau