Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Hartawan Michael Bloomberg Rogoh Kocek untuk Badan Iklim PBB

Kompas.com - 27/01/2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pebisnis sekaligus politikus dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), Michael Bloomberg, mengumumkan akan mendanai badan iklim PBB, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC).

Pengumuman tersebut disampaikan hartawan yang juga mantan Wali Kota New York City tersebut setelah Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari Perjanjian Paris dan menghentikan pendanaan iklim internasional.

Bloomberg akan menyalurkan pendanaan melalui Bloomberg Philanthropies untuk membantu mengkaver kontribusi yang ditinggalkan AS akibat langkah Trump.

Baca juga: Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Bloomberg adalah miliarder media yang kini juga menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk perubahan iklim.

"Bloomberg Philanthropies dan penyandang dana iklim AS lainnya akan memastikan AS memenuhi kewajiban iklim globalnya," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (23/1/2025).

Yayasan filantropi tersebut menambahkan, pendanaan yang dimaksud termasuk menanggung janji pendanaan dari AS kepada UNFCC setiap tahunnya.

Bloomberg Philanthropies tidak memberikan rincian jumlah pendanaan atau siapa penyandang dana iklim lain yang dimaksud.

Baca juga: AS Keluar Perjanjian Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Bisa Terganggu

UNFCCC adalah badan iklim terkemuka PBB. Lembaga ini menjalankan negosiasi iklim tahunan di antara hampir 200 negara dan membantu mengimplementasikan Perjanjian Paris.

Michael Bloomberg juga berjanji untuk bekerja sama dengan negara bagian, kota, dan perusahaan untuk memastikan bahwa AS tetap menjalankan kewajiban iklim globalnya.

"Dari tahun 2017 hingga 2020, selama periode tidak adanya tindakan federal, kota, negara bagian, bisnis, dan masyarakat bangkit menghadapi tantangan untuk menegakkan komitmen negara kita. Dan sekarang, kita siap melakukannya lagi," kata Bloomberg dalam pernyataan.

AS bertanggung jawab untuk mendanai sekitar 21 persen dari anggaran inti UNFCCC.

Baca juga: Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain

Tahun lalu, AS membayar UNFCCC sebesar 7,4 juta dollar AS untuk tahun 2024, dan juga melunasi tunggakan sebesar 3,4 juta euro untuk janji kontribusi yang terlewat selama tahun 2010-2023.

Analisis Reuters terhadap dokumen UNFCCC tahun lalu menemukan bahwa badan PBB tersebut mengalami kekurangan anggaran yang parah.

Menurut para diplomat, kondisi tersebut telah mulai mengganggu sebagian dari dialog iklim dunia.

Sekretaris Eksekutif UNFCC Simon Stiell mengapresiasi dukungan yang diberikan Bloomberg Philanthropies, khususnya Michael Bloomberg," kata kepala iklim PBB Simon Stiell dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Tekan Emisi, Empat Sektor Industri Ini Didesak Pasang Teknologi CCU

Tekan Emisi, Empat Sektor Industri Ini Didesak Pasang Teknologi CCU

Pemerintah
Pemerintah Daerah Perlu Pahami Perspektif Gender saat Pembuatan Kebijakan

Pemerintah Daerah Perlu Pahami Perspektif Gender saat Pembuatan Kebijakan

Pemerintah
Pemerintah Diminta Tegakkan Hukum untuk Atasi Polusi Udara

Pemerintah Diminta Tegakkan Hukum untuk Atasi Polusi Udara

LSM/Figur
Keberlanjutan Jadi Kunci Keberhasilan Industri Olahraga

Keberlanjutan Jadi Kunci Keberhasilan Industri Olahraga

Pemerintah
Layanan Listrik Hijau PLN Tumbuh 117 Persen pada 2024

Layanan Listrik Hijau PLN Tumbuh 117 Persen pada 2024

BUMN
PwC: CEO Global Lihat Keberlanjutan Jadi Peluang Bukan Biaya Tambahan

PwC: CEO Global Lihat Keberlanjutan Jadi Peluang Bukan Biaya Tambahan

Swasta
74 Persen Perusahaan APAC Masukkan Metrik ESG dalam Gaji Eksekutif

74 Persen Perusahaan APAC Masukkan Metrik ESG dalam Gaji Eksekutif

Pemerintah
60 Persen Kekayaan Hartawan Terkaya Berasal dari Warisan hingga Kolusi

60 Persen Kekayaan Hartawan Terkaya Berasal dari Warisan hingga Kolusi

LSM/Figur
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Hartawan Michael Bloomberg Rogoh Kocek untuk Badan Iklim PBB

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Hartawan Michael Bloomberg Rogoh Kocek untuk Badan Iklim PBB

Swasta
Pemerintah Diminta Serius Kembangkan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati

Pemerintah Diminta Serius Kembangkan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati

Pemerintah
Layanan TMD Dihentikan, Koalisi di Bali Serukan Kehadiran Transportasi Publik

Layanan TMD Dihentikan, Koalisi di Bali Serukan Kehadiran Transportasi Publik

LSM/Figur
Kalsel Dilanda Banjir, BPBD Usul Operasi Modifikasi Cuaca ke Pusat

Kalsel Dilanda Banjir, BPBD Usul Operasi Modifikasi Cuaca ke Pusat

Pemerintah
Kawasan Industri di Indonesia Harus Dirancang Capai NZE

Kawasan Industri di Indonesia Harus Dirancang Capai NZE

Pemerintah
Aeon Indonesia dan Eastvara Tanam Pohon, Dukung Ruang Hijau Urban

Aeon Indonesia dan Eastvara Tanam Pohon, Dukung Ruang Hijau Urban

Swasta
Dugaan 'Gimmick' di Balik Wacana Pengelolaan Tambang oleh Universitas

Dugaan "Gimmick" di Balik Wacana Pengelolaan Tambang oleh Universitas

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau