Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim, Petani Kopi Jambi Perkuat Agroforestri dan Intensifikasi

Kompas.com - 02/03/2025, 18:19 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan oleh Aaron P David dari Royal Botanic Garden, Inggris, mengungkap bahwa 60 persen spesies kopi liar akan punah karena perubahan iklim

Riset yang terbit di Science Advance pada Juni 2019 tersebut juga menyatakan, kopi robusta dan arabika yang bisa kita minum bakal sangat menurun produksinya pada 2050 jika manusia tak mengambil langkah ambisius untuk mengatasi masalah iklim.

Penelitian itu menggarisbawahi perlunya petani kopi memitigasi dampak iklim. Rupanya, petani kopi di Jambi telah memulainya.

Suryono dari Koperasi Kopi Alko menuturkan, dia sudah mengajak petani untuk menerapkan agroforestri.

"Untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, pola tanam agak kita ubah sekarang. Kita terapkan agroforestri, tanaman kopi kita tanam bersama tanaman berkayu. Ini akan memberi tutupan pada tanaman kopi," terangnya.

Kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2025), Suryono mengungkapkan bahwa tutupan itu akan membantu mengontrol suhu panas. Sebab, kopi sendiri tak butuh panas berlebihan dari matahari.

Selain berfungsi sebagai tutupan, tanaman berkayu itu membuat pertanian kopi lebih ramah lingkungan karena tidak monokultur. 

Agroforestri bukan langkah satu-satunya yang ditempuh petani yang tergabung dalam Koperasi Alko. Mereka juga menerapkan intensifikasi.

"Kalau dulu 1 hektar 1000, sekarang 2000," ujar Suryono.

Baca juga: Harga Kopi Meroket karena Iklim, Indonesia Sementara Cuan

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh David Abigaba dari Postdam Institute of Climate Impact Research di Jerman mengamini bahwa agroforestri merupakan salah satu cara tepat mengatasi dampak perubahan iklim.

Meski demikian, riset yang terbit di Agroforestry Systems pada Juli 2024 tersebut juga mengungkap bahwa agroforestri saja tidak cukup. Perlu upaya untuk mengatasi iklim dari akar masalahnya.

Di samping itu, pengaruh agroforestri juga akan tergantung pada spesies, ketinggian perkebunan, dan wilayah.

Perubahan iklim akan mengurangi luas area ideal untuk perkebunan kopi hingga 20 persen untuk arabika dan 9 persen untuk robusta. Agroforestri bisa membantu mengurangi dampak penyusutan area tanam robusta, tetapi tidak arabika. 

Baca juga: Harga Kopi Capai Titik Termahal dalam 50 Tahun, Sayangnya Perubahan Iklim Sebabnya

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kiat-kiat Kurangi Sampah saat Berburu Takjil

Kiat-kiat Kurangi Sampah saat Berburu Takjil

LSM/Figur
Pertemuan Langka Dua Pari Manta, Panggilan Konservasi Laut Raja Ampat

Pertemuan Langka Dua Pari Manta, Panggilan Konservasi Laut Raja Ampat

LSM/Figur
Sampah Gelas Plastik Jadi Masalah Besar, Saatnya Produsen Ikut Bertanggung Jawab

Sampah Gelas Plastik Jadi Masalah Besar, Saatnya Produsen Ikut Bertanggung Jawab

Swasta
UU Minerba Dikhawatirkan Bikin RI Semakin Ketergantungan Batu Bara

UU Minerba Dikhawatirkan Bikin RI Semakin Ketergantungan Batu Bara

LSM/Figur
Produktivitas Kelapa Turun, BRIN Rilis 60 Varietas Unggul

Produktivitas Kelapa Turun, BRIN Rilis 60 Varietas Unggul

Pemerintah
Kabar Baik, Alor Terima Dana Rp 29 Miliar untuk Konservasi Terumbu Karang

Kabar Baik, Alor Terima Dana Rp 29 Miliar untuk Konservasi Terumbu Karang

Pemerintah
Penutupan 343 TPA 'Open Dumping' Buka Potensi Ekonomi Rp 127,5 Triliun

Penutupan 343 TPA "Open Dumping" Buka Potensi Ekonomi Rp 127,5 Triliun

Pemerintah
Sampah Plastik Sulit Terurai, Cek Lokasi Vending Machine Tukar Sampah Jadi Cuan di Area Jabodetabek

Sampah Plastik Sulit Terurai, Cek Lokasi Vending Machine Tukar Sampah Jadi Cuan di Area Jabodetabek

Swasta
KLH Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Energi di Kota Besar

KLH Dorong Pemanfaatan Sampah Jadi Energi di Kota Besar

Pemerintah
Dikira Ramah Lingkungan, Bahan Pendingin AC HFO Ternyata Picu Pemanasan Global

Dikira Ramah Lingkungan, Bahan Pendingin AC HFO Ternyata Picu Pemanasan Global

LSM/Figur
Perubahan Iklim, Petani Kopi Jambi Perkuat Agroforestri dan Intensifikasi

Perubahan Iklim, Petani Kopi Jambi Perkuat Agroforestri dan Intensifikasi

Swasta
Harga Kopi Meroket karena Iklim, Indonesia Sementara Cuan

Harga Kopi Meroket karena Iklim, Indonesia Sementara Cuan

Swasta
Harga Kopi Capai Titik Termahal dalam 50 Tahun, Sayangnya Perubahan Iklim Sebabnya

Harga Kopi Capai Titik Termahal dalam 50 Tahun, Sayangnya Perubahan Iklim Sebabnya

Swasta
Teknologi Biogas di Peternakan Jadi Solusi Energi Terbarukan yang Tak Pernah Padam

Teknologi Biogas di Peternakan Jadi Solusi Energi Terbarukan yang Tak Pernah Padam

Swasta
Citarum: Salah Satu Sungai Terkotor Dunia dan Upaya Penanganannya

Citarum: Salah Satu Sungai Terkotor Dunia dan Upaya Penanganannya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau