KOMPAS.com - Zat pendingin (refrigeran) jenis Hydrofluoroolefins (HFO) yang dipakai juga untuk kulkas dan AC selama ini dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Itu karena HFO dianggap tidak merusak lapisan ozon seperti klorofluorokarbon (CFC) dan memicu pemanasan global yang parah seperti hidrofluorokarbon (HFC) pendahulunya.
Namun, penelitian dari Universitas New South Wales (UNSW) mengungkap bahwa HFO masih diuraikan menjadi fluoroform, golongan HFC yang paling ampuh memicu pemanasan global.
Runutannya, HFO terurai menjadi trifluoroacetaldehyde dan senyawa tersebut kemudian, dipicu oleh cahaya, terurai menjadi fluoroform.
Dr Christopher Hansen, pimpinan peneliti dari UNSW, mengungkapkan bahwa meski jumlah yang dihasilkan, fluoroform dari HFO tetap berbahaya.
Baca juga: Pangkas Emisi Penerbangan, NASA Kembangkan Mesin Hidrogen Hibrida
"1 Kg fluoroform - jenis HFC yang umum dipakai - yang diemisikan kini akan berkontribusi pada pemanasan planet abad depan setara dengan 14.000 kg CO2," kata Hansen.
Seperti dikutip Science Daily pada Minggu (2/3/2025), Hansen mengutarakan, fluoroform juga merupakan bahan yang sulit terurai di atmosfer dan bisa bertahan selama 200 tahun.
"Riset ini memberi bukti yang penting untuk langkah ke depan dalam mengatasi dampak lingkungan bahan kimia yang kita lepaskan ke atmosfer," katanya.
Indonesia sendiri masih memakai HFC sebagai bahan pendingin, meskipun telah menyusun peta jalan untuk meninggalkannya.
Berdasarkan roadmap yang disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (saat penyusunan masih satu kementerian) tahun 2022, Indonesia menargetkan penurunan HFC 10 persen pada 2029.
Selanjutnya, pengurangan akan berlanjut sebesar 30 persen pada 2035, 50 persen pada 2040, dan 80 persen persen pada 2045.
Baca juga: Pemerintah Komitmen Tekan Emisi meski Target EBT Tak Tercapai Tahun Ini
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya