KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (LH) akan mengeluarkan edaran untuk memastikan penanganan sampah selama masa mudik dan libur Idul Fitri.
Hal tersebut disampaikan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq usai melakukan peninjauan dan aksi bersih sampah di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat (14/3/2025).
"Ya, kami akan memberikan edaran kepada semua penanggung jawab sampah," tutur Hanif, sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Atasi Sampah, Pengelola Pasar Diminta Kelola Limbah dan Air Lindi
Tidak hanya mengeluarkan edaran, pihaknya juga akan memeriksa beberapa titik yang dianggap krusial termasuk kawasan yang ramai pengunjung seperti pasar.
"Kami akan cek titik-titik seperti point source seperti ini untuk memenuhi asas kebersihan sampah," tambah Hanif.
Sebelumnya, sangkah serupa sudah dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun lalu dengan program Mudik Minim Sampah.
Program tersebut terintegrasi dengan program mudik nasional yang dikelola kementerian dan lembaga lain termasuk Kementerian Perhubungan.
Selain itu, hal yang sama juga dilakukan pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan dikeluarkannya SE Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 tahun 2024.
Langkah itu diambil setelah pemerintah menjadikan pengelolaan sampah sebagai salah satu isu fokus yang ditangani.
Baca juga: Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid
Hanif menambahkan, kementerian juga akan mengirimkan tim untuk mendukung peningkatan kebersihan pasar sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah oleh pengelola kawasan.
Dia mengatakan penanganan sampah di pasar tradisional perlu ditingkatkan. Hal itu merujuk pada kewajiban pengelola untuk mengelola sampah di kawasannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008.
Hal itu juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Hanif meminta pengelola pasar dan pemerintah daerah untuk terus mengingatkan para pedagang agar terus melakukan pengelolaan sampah. Apalagi, sampah yang dihasilkan di Pasar Tomang Barat itu mencapai 46 ton per bulan.
"Memang menjadi tanggung jawab kita, kalau kita sudah berani membuka usaha ya kita harus berani menjaga kebersihannya," ujar Hanif.
Dia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan air lindi di pasar, yang dapat timbul ketika timbunan sampah organik dan anorganik yang bercampur terkena air dan dapat bocor ke lingkungan.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya