JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakwah Hanan Attaki mengaku, tengah menggaungkan kampanye sedekah sampah kepada umat muslim yang mengikuti kajiannya.
Hanan menjelaskan, hal itu dilakukan untuk mengurangi sampah terutama di lautan. Umat muslim yang mengikuti kajiannya, dapat membawa sampah plastik untuk ditimbang lalu ditukarkan menjadi pundi-pundi rupiah.
“Rupiahnya kami sumbangkan ke anak pemulung, yang putus sekolah, dan itu udah pernah kami jalankan sebelum pandemi di Bintaro,” kata Hanan dalam acara Buka Puasa Bareng Grup Mind ID di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Baca juga: Tujuh Tahun, Baru Dua dari 12 Kota yang Bisa Ubah Sampah Jadi Listrik
Saat ini, program tersebut masih berjalan di area Bandung. Hanan menyebutkan, plastik yang dibuang ke lingkungan bisa mengganggu makhluk hidup lain.
Fitoplankton, misalnya, yang bisa terganggu akibat sampah di laut. Padahal, mikroorganisme ini menghasilkan oksigen untuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
“Kita tahu bahwa fitoplankon adalah mikroorganisme, makhluk Allah yang sangat kecil. Yang Allah tugaskan untuk memproduksi oksigen,” tutur Hanan.
“Habitat fitoplankon ini akan langsung rusak, langsung berdampak ketika ada sampah, plastik, limbah, dan seterusnya,” imbuh dia.
Alhasil, untuk menjaga ekosistem itu Hanan menyerukan agar umat islam mengelola sampahnya sedari rumah ataupun menyedelahkannya ke masjid yang memiliki program sedekah sampah.
“Menjaga alam itu adalah sebuah ibadah, dan bentuk ibadah yang kedua adalah menjaga alam itu bagian dari kasih sayang. Kasih sayang kepada makhluk Allah,” ucap Hanan.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan satu hadis yang menyebut bahwa menanam pohon penting dilakukan bahkan saat terjadinya hari kiamat.
Baca juga: Kementerian ESDM: Potensi Listrik dari Sampah Capai 3 Gigawatt
Hanan menyatakan, menjaga bumi tetap hijau merupakan pesan kuat mengenai keberlanjutan serta tindakan manusia dapat bermanfaat bagi sesama.
“Sehingga kesimpulannya buat saya, ya sudah enggak apa-apa apapun yang kita bisa selamatkan semampu kita. Enggak harus kita bicara tentang movement apa, setiap orang bisa menyelamatkan bumi,” ujar dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya