Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Kompas.com - 13/03/2025, 12:57 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakwah Hanan Attaki mengaku, tengah menggaungkan kampanye sedekah sampah kepada umat muslim yang mengikuti kajiannya.

Hanan menjelaskan, hal itu dilakukan untuk mengurangi sampah terutama di lautan. Umat muslim yang mengikuti kajiannya, dapat membawa sampah plastik untuk ditimbang lalu ditukarkan menjadi pundi-pundi rupiah.

“Rupiahnya kami sumbangkan ke anak pemulung, yang putus sekolah, dan itu udah pernah kami jalankan sebelum pandemi di Bintaro,” kata Hanan dalam acara Buka Puasa Bareng Grup Mind ID di Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Tujuh Tahun, Baru Dua dari 12 Kota yang Bisa Ubah Sampah Jadi Listrik

Saat ini, program tersebut masih berjalan di area Bandung. Hanan menyebutkan, plastik yang dibuang ke lingkungan bisa mengganggu makhluk hidup lain.

Fitoplankton, misalnya, yang bisa terganggu akibat sampah di laut. Padahal, mikroorganisme ini menghasilkan oksigen untuk manusia, hewan, dan tumbuhan.

“Kita tahu bahwa fitoplankon adalah mikroorganisme, makhluk Allah yang sangat kecil. Yang Allah tugaskan untuk memproduksi oksigen,” tutur Hanan.

“Habitat fitoplankon ini akan langsung rusak, langsung berdampak ketika ada sampah, plastik, limbah, dan seterusnya,” imbuh dia.

Alhasil, untuk menjaga ekosistem itu Hanan menyerukan agar umat islam mengelola sampahnya sedari rumah ataupun menyedelahkannya ke masjid yang memiliki program sedekah sampah.

 “Menjaga alam itu adalah sebuah ibadah, dan bentuk ibadah yang kedua adalah menjaga alam itu bagian dari kasih sayang. Kasih sayang kepada makhluk Allah,” ucap Hanan.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan satu hadis yang menyebut bahwa menanam pohon penting dilakukan bahkan saat terjadinya hari kiamat.

Baca juga: Kementerian ESDM: Potensi Listrik dari Sampah Capai 3 Gigawatt

Hanan menyatakan, menjaga bumi tetap hijau merupakan pesan kuat mengenai keberlanjutan serta tindakan manusia dapat bermanfaat bagi sesama.

“Sehingga kesimpulannya buat saya, ya sudah enggak apa-apa apapun yang kita bisa selamatkan semampu kita. Enggak harus kita bicara tentang movement apa, setiap orang bisa menyelamatkan bumi,” ujar dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Konservasi Vs Rencana Konversi 20 Juta Hektare Hutan

Konservasi Vs Rencana Konversi 20 Juta Hektare Hutan

Pemerintah
Putusan terhadap Greenpeace Bisa Ancam Perjuangan Lawan Krisis Iklim

Putusan terhadap Greenpeace Bisa Ancam Perjuangan Lawan Krisis Iklim

LSM/Figur
Pengesahan RUU Masyarakat Adat Dapat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Pengesahan RUU Masyarakat Adat Dapat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

LSM/Figur
Lanjutkan JETP, Pemerintah Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

Lanjutkan JETP, Pemerintah Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

Pemerintah
Tuntuan Ganti Rugi Menanti Produsen yang Tak Tangani Sampah Plastik

Tuntuan Ganti Rugi Menanti Produsen yang Tak Tangani Sampah Plastik

Pemerintah
UE Tunda Tetapkan Target Baru Pengurangan Emisi

UE Tunda Tetapkan Target Baru Pengurangan Emisi

Pemerintah
Pemuda Cilacap Ini Bangun Pembangkit Hibrida yang Alirkan Listrik ke Rumah Warga

Pemuda Cilacap Ini Bangun Pembangkit Hibrida yang Alirkan Listrik ke Rumah Warga

BUMN
Kemenhut: Deforestasi Indonesia Meningkat pada 2024

Kemenhut: Deforestasi Indonesia Meningkat pada 2024

Pemerintah
Amazon Luncurkan Layanan Investasi Kredit Karbon, Apa Itu?

Amazon Luncurkan Layanan Investasi Kredit Karbon, Apa Itu?

Swasta
Deterjen dari Kayu dan Jagung Solusi Pembersih Ramah Lingkungan

Deterjen dari Kayu dan Jagung Solusi Pembersih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
Perubahan Iklim dan El Nino Sebabkan Seni Gua Prasejarah Maros-Pangkep Mengelupas

Perubahan Iklim dan El Nino Sebabkan Seni Gua Prasejarah Maros-Pangkep Mengelupas

LSM/Figur
Proyek Ekowisata hingga Peternakan Picu Kerusakan Lingkungan di Bogor dan Sukabumi

Proyek Ekowisata hingga Peternakan Picu Kerusakan Lingkungan di Bogor dan Sukabumi

Pemerintah
Deforestasi 2024 Capai 175.400 Hektare, Penyebabnya Karhutla dan Gambut

Deforestasi 2024 Capai 175.400 Hektare, Penyebabnya Karhutla dan Gambut

Pemerintah
Greenpeace Dihukum Bayar Rp 11 Triliun, Perusahaan Migas Dikhawatirkan Lakukan Tindakan Serupa

Greenpeace Dihukum Bayar Rp 11 Triliun, Perusahaan Migas Dikhawatirkan Lakukan Tindakan Serupa

LSM/Figur
Atasi Tantangan UMKM, Akademisi UC Usul Bentuk Badan Nasional

Atasi Tantangan UMKM, Akademisi UC Usul Bentuk Badan Nasional

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau