Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LH Minta Rest Area Kelola Sampah Selama Arus Mudik

Kompas.com - 26/03/2025, 15:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, meminta pengelola rest area untuk mengolah sampah selama arus mudik Lebaran 2025.

Hal ini disampaikan Hanif, usai meninjau Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025). Pengelolaan sampah mudik dilakukan melalui kerja sama dengan Jasa Marga.

"Ada reward dan punishment yang akan diberikan kepada pengelola kawasan di bawah binaan Jasa Marga. Jadi ada 27 unit yang langsung di bawah binaan Dirut Jasa Marga," ungkap Hanif saat ditemui di lokasi.

Dia mengatakan, pengelolaan sampah di kawasan baru mencapai lebih dari 10 persen. Maka, pengolahan sampah pemudik di rest area bisa mengurangi beban pemerintah daerah.

"Pemerintah menargetkan pengelolaan sampah harus selesai 100 persen di tahun 2029. Kemudian untuk tahun 2025, kami mempunyai target," papar Hanif.

Target yang dimaksud ialah pengelolaan sampah hingga 50 persen di tingkat daerah pada tahun ini. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Jasa Marga pun tengah menyusun teknis pengelolaan sampah di rest area.

Baca juga: Peneliti BRIN: RDF Jadi Solusi Jangka Pendek Mengatasi Persoalan Sampah 

"Kami sepakat nanti pada rest area yang telah memenuhi syarat akan dipasang logo-logo bahwa 'Anda memasuki rest area dengan komposisi ini', jadi mereka (pemudik) langsung berpikir," ujar Hanif.

"Yang belum nanti Dirut akan memberikan arahan-arahan atau semacam sentuhan punishment yang membuka mereka agar membangun pengolahan sampah," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Hanif menyatakan tak segan memberikan denda kepada pemudik yang membuang sampah sembarangan di rest area.

"Tidak boleh satupun mobil membuang sampah dari jendela. Kalau seperti itu denda, kalau melawan nanti Menteri yang turun jadi enggak usah segan-segan," ucap dia.

Terkait besaran denda, dirinya menyebut, bergantung pada Peraturan Daerah (Perda) setempat.

"Mungkin masing-masing beda-beda (nilai dendanya). Jadi masing-masing daerah menentukan denda yang berbeda terkait dengan Peraturan Daerahnya," imbuh Hanif.

KLH memprediksi, sampah selama arus mudik yang dibuang di rest area mencapai 72.300 ton. Di KM 57 sendiri, petugas berpotensi mengangkut sampah hingga lima truk per harinya.

"Pemerintah daerah nanti bertugas melakukan pengawasan dan kontrol. Ini tugasnya Kadis Lingkungan Hidup Provinsi serta Bupati," jelas Hanif.

Baca juga: 4 Kiat Kurangi Sampah saat Mudik Lebaran dan Arus Balik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

BUMN
Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Pemerintah
Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Pemerintah
Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

LSM/Figur
IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

Pemerintah
IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pemerintah
Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

BUMN
WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

LSM/Figur
Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Pemerintah
Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

LSM/Figur
Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Pemerintah
Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Swasta
Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Pemerintah
Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Swasta
Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau