KOMPAS.com - Menjelang Lebaran atau Idul Fitri, mudik menjadi tradisi yang rutin dilakukan oleh mayoritas perantau.
Dengan mudik, para perantau kembali ke kampung untuk halaman bertemu keluarga dan melepas rindu sekaligus merayakan hari raya.
Akan tetapi, tradisi mudik ternyata berpotensi menambah timbulan sampah karena meningkatnya konsumsi berbagai produk selama perjalanan.
Baca juga: KLH Siapkan Edaran Penanganan Sampah Saat Mudik dan Libur Lebaran
Tahun lalu, mudik Lebaran diprediksi meningkatkan timbulan sampah hingga 58.000 ton.
Tak hanya mudik, tradisi arus balik kembali ke perantauan juga berpotensi meningkatkan timbulan sampah.
Untuk itu, agar tidak mengurangi kekhidmatan hari raya di kamoung halaman, kita perlu ikut mengurangi timbulan sampah saat mudik maupun arus balik.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut empat kiat yang bisa kita terapkan.
Baca juga: Usai Lebaran, BUMDes Dapat Tingkatkan Modal Lewat Investasi
Saat perjalanan mudik, makan dan minum menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.
Kebutuhan tersebut bisa didapatkan dengan membeli dalam perjalanan atau membawa bekal dari rumah.
Untuk mengurangi sampah, kita bisa menghindari peralatan sekali pakai dan sebagai gantinya membawa peralatan guna ulang.
Dengan demikian, kita dapat mengurangi penggunaan peralatan sekali pakai, baik itu kertas atau plastik, sebagai wadah makanan dan minuman.
Baca juga: Libur Lebaran, Masyarakat Disarankan Tidak Konsumsi Minuman Berenergi
Tisu merupakan lap serbaguna yang mudah digunakan dalam berbagai situasi, termasuk saat mudik. Namun, penggunaan tisu berlebihan dapat menambah sampah lebih banyak.
Sebaiknya, gunakan lap dan sapu tangan bahan kain untuk mengurangi penggunaan tisu saat perjalanan mudik.
Baca juga: Jaga Kolesterol setelah Lebaran, Dokter Sarankan Hindari Gorengan
Dalam perjalanan, konsumsi makanan atau minuman merupakan sebuah keniscayaan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh membuang sampah sembarangan di jalan.
Buanglah sampah di tempat yang telah disediakan. Jangan lupa untuk memilah sampah terlebih dahulu dan tempatkan di wadah yang telah disiapkan.
Saat mudik, baik menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, kita juga bisa menyiapkan tempat sampah khusus.
Baca juga: Usai Libur Lebaran, Kemenkes Imbau Warga Waspada Flu Singapura
Membatasi jajan makanan dan minuman selama perjalanan mudik dapat mengurangi volume sampah. Pasalnya, makanan dan minuman, terutama yang dijual di minimarket dikemas menggunakan plastik sekali pakai.
Oleh sebab itu, membatasi jajan selama perjalanan mudik merupakan cara yang cukup ampuh untuk mengurangi timbulan sampah.
Kita perlu lebih bijak untuk membeli sesuatu sesuai kebutuhan.
Baca juga: Dampak Lingkungan dari Lebaran yang Tidak Berkelanjutan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya