Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Bank Pembangunan Multilateral BRICS, New Development Bank (NDB), kesuksesan Indonesia dalam menjalankan implementasi campuran solar dan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel 40 persen atau B40.

Hal itu disampaikan Presiden NDB Dilma Vana Rousseff dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto usai Indonesia memutuskan bergabung dalam NDB di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

"Kami tertarik pada transisi energi dan Indonesia adalah negara yang memimpin dalam energi terbarukan, seperti biodiesel dengan (campuran) 40 persen. Saya sangat terkesan dengan ini," kata Dilma, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Pertamina NRE Pastikan B40 Tak Ganggu Bahan Baku Minyak Goreng

Dilma yang juga merupakan mantan Presiden Brasil itu pun membandingkan program pencampuran biodiesel di negaranya.

Dia menuturkan, Brasil baru memulai program yang sama pada tahun ini dengan campuran bahan bakar nabati 14 persen.

"Karena Brasil memulai ini dan baru 14 persen, sedangkan Indonesia 40 persen. Ini pencapaian yang luar biasa bagi kami," kata Dilma.

Sebagai bank multilateral untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang, Dilma menekankan NDB tertarik dengan realisasi energi terbarukan di Indonesia.

Hal itu juga termasuk pada pembangkit listrik tenaga panas bumi, dimana Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar.

Baca juga: KAI Bakal Gunakan Biodiesel B40 Secara Bertahap

NDB juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam air dan sanitasi, serta infrastruktur untuk mengubah kota besar menjadi lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah.

Dilma mengakui Indonesia saat ini juga masuk dalam keanggotaan bank-bank multilateral lainnya. 

Namun, ia memastikan keanggotaan Indonesia dalam NDB amatlah penting dan menjadi keputusan bersama oleh delapan negara anggota BRICS.

"Kami ingin berinvestasi dalam sains, pendidikan, teknologi, inovasi bagi negara-negara untuk berkembang. Bagi saya, pengumuman Presiden itu sangat penting. Saya sangat berterima kasih kepadanya karena semua negara BRICS berkepentingan untuk memiliki Indonesia di dalam bank tersebut," kata Dilma.

Baca juga: Bakal Dirilis Tahun Ini, Biodiesel B40 Berpeluang Percepat Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau