Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Bersih Melonjak, tetapi Emisi Karbon Capai Titik Tertinggi

Kompas.com - 13/04/2025, 17:41 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Lembaga peneliti energi Ember awal tahun ini, sumber energi bersih akan menghasilkan lebih dari 40 persen listrik global pada tahun 2024.

Angka tersebut menjadi tonggak sejarah perubahan dalam cara dunia menghasilkan energi listrik selama ini.

Namun, laporan tersebut juga menambahkan bahwa yang mengalami peningkatan bukan hanya energi bersih untuk digunakan, tetapi emisi yang dihasilkan oleh listrik juga mencapai titik tertingginya pada tahun lalu.

Meskipun energi terbarukan terus berkembang, meningkatnya suhu global telah meningkatkan permintaan listrik, sehingga mendorong penggunaan bahan bakar fosil semakin tinggi untuk memenuhi permintaan tersebut.

Laporan tersebut dihubungkan dengan meningkatnya permintaan listrik untuk penggunaan AC karena suhu yang terus meningkat sehingga cuaca menjadi selalu panas.

Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Penurunan Emisi Karbon 2024 Lampaui Target

Peningkatan permintaan tersebut menyebabkan peningkatan produksi bahan bakar fosil. Batubara menyumbang 34 persen dan gas alam 22 persen dari penggunaan listrik global. Akibatnya, emisi dari pembangkit listrik mencapai 14,6 miliar ton karbon dioksida – tingkat tertinggi yang pernah tercatat.

Lembaga peneliti energi Ember mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1940-an, energi bersih telah mencapai lebih dari 40 persen dari bauran listrik dunia.

Namun, meskipun energi terbarukan tumbuh stabil, emisi karbon belum menunjukkan penurunan berkelanjutan, sebagian karena permintaan listrik meningkat lebih cepat daripada penggunaan energi bersih.

Ember sebelumnya telah memproyeksikan bahwa emisi dari pembangkit listrik akan mulai turun, tetapi tren itu masih belum bisa terwujud.

Baca juga: Perusahaan Ini Terapkan Cara Baru untuk Kurangi Emisi Karbon dari Kebakaran Hutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Relawan World Cleanup Day RI Terbanyak di Dunia Tujuh Tahun Berturut-turut
Relawan World Cleanup Day RI Terbanyak di Dunia Tujuh Tahun Berturut-turut
Pemerintah
Kolaborasi SIS dan Cambridge, Wujudkan Pendidikan Internasional yang Inklusif dan Terjangkau
Kolaborasi SIS dan Cambridge, Wujudkan Pendidikan Internasional yang Inklusif dan Terjangkau
Swasta
Orangutan Tapanuli Tinggal 577 Ekor, Dua Koridor Hutan Perlu Diperluas
Orangutan Tapanuli Tinggal 577 Ekor, Dua Koridor Hutan Perlu Diperluas
LSM/Figur
Jadi Pengepul Trenggiling, Pria Paruh Baya di Jateng Terancam 10 Tahun Penjara
Jadi Pengepul Trenggiling, Pria Paruh Baya di Jateng Terancam 10 Tahun Penjara
Pemerintah
Transisi Lambat, tapi Perkapalan Siap Beralih ke Bahan Bakar Hijau Pasca-2030
Transisi Lambat, tapi Perkapalan Siap Beralih ke Bahan Bakar Hijau Pasca-2030
Swasta
Studi: Mayoritas Pabrikan Mobil Uni Eropa Siap Penuhi Target Emisi
Studi: Mayoritas Pabrikan Mobil Uni Eropa Siap Penuhi Target Emisi
Swasta
Dari Trek Lari, FKUI Targetkan Galang Rp 4M untuk Bangun Puskesmas Cianjur
Dari Trek Lari, FKUI Targetkan Galang Rp 4M untuk Bangun Puskesmas Cianjur
Swasta
Tak Masalah FOMO Lari, Kita Bisa Berkontribusi pada SDGs
Tak Masalah FOMO Lari, Kita Bisa Berkontribusi pada SDGs
LSM/Figur
Timbunan Sampah Capai 140 Ribu Ton per Hari, Pengelolaannya Baru 15 Persen
Timbunan Sampah Capai 140 Ribu Ton per Hari, Pengelolaannya Baru 15 Persen
Pemerintah
84 Ribu Hektare Kebun Sawit Ada dalam Kawasan Hutan, Milik 64 Entitas
84 Ribu Hektare Kebun Sawit Ada dalam Kawasan Hutan, Milik 64 Entitas
Pemerintah
Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Greenpeace Desak Tata Kelola Mineral Berkelanjutan
Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Greenpeace Desak Tata Kelola Mineral Berkelanjutan
LSM/Figur
BPOM Ungkap Strategi Cegah Keracunan pada Program MBG
BPOM Ungkap Strategi Cegah Keracunan pada Program MBG
Pemerintah
Dari Norwegia ke India, Industri Semen Tangkap Karbon untuk Jawab Tantangan Iklim
Dari Norwegia ke India, Industri Semen Tangkap Karbon untuk Jawab Tantangan Iklim
Swasta
Pangkas Emisi Karbon, Kemenhut Siapkan 17 Juta Bibit Gratis
Pangkas Emisi Karbon, Kemenhut Siapkan 17 Juta Bibit Gratis
Pemerintah
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau