Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perubahan Perilaku yang Paling Efektif untuk Menurunkan Emisi Karbon

Kompas.com, 14 April 2025, 20:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com – Mengganti lampu menjadi LED, membuat kompos, atau memilih menjadi vegan adalah langkah individu yang baik untuk menurunkan emisi karbon. Namun, di tengah pemanasan global yang semakin parah, langkah-langkah kecil saja tidak cukup.

Untuk mencapai target iklim global, perubahan perilaku di sektor prioritas menjadi kunci. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru World Resources Institute (WRI) berjudul "The Effective Impact of Behavioral Shifts in Energy, Transport, and Food."

Empat Sektor Perubahan Perilaku yang Paling Efektif

WRI mengidentifikasi empat sektor prioritas di mana perubahan perilaku bisa memberikan dampak besar terhadap penurunan emisi:

  1. Transportasi bersih: Beralih dari mobil pribadi ke transportasi umum atau kendaraan listrik.
  2. Pengurangan penerbangan: Mengganti perjalanan udara dengan alternatif yang lebih rendah emisi.
  3. Energi terbarukan: Memasang panel surya di rumah atau memilih penyedia energi bersih.
  4. Pola makan nabati: Mengurangi konsumsi daging dan beralih ke makanan berbasis tumbuhan.

Baca juga: Energi Bersih Melonjak, tetapi Emisi Karbon Capai Titik Tertinggi

Dampak Emisi yang Signifikan

Menurut WRI, tidak semua perubahan perilaku berdampak sama. Misalnya, beralih dari mobil ke transportasi umum dapat menurunkan emisi 78 kali lebih besar dibandingkan mengolah sampah menjadi kompos.

Jika digabungkan, perubahan perilaku di empat sektor prioritas ini berpotensi mengurangi emisi hingga 7,2 ton CO2 ekuivalen per orang per tahun—lebih besar dari rata-rata emisi global saat ini yang mencapai 6,28 ton per kapita.

Peran Kebijakan Tetap Krusial

Meski potensi dampaknya besar, laporan WRI yang dirilis Rabu (9/4/2025) menegaskan bahwa tanpa dukungan kebijakan pemerintah dan infrastruktur pendukung, dampak perubahan perilaku hanya akan mencapai 10 persen dari potensinya.

Artinya, agar perubahan gaya hidup benar-benar efektif menekan emisi karbon, perlu sinergi antara masyarakat dan kebijakan publik, seperti insentif untuk transportasi hijau, subsidi energi terbarukan, dan edukasi pola makan sehat berkelanjutan.

Baca juga: Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau