KOMPAS.com - Pemerintah menyerukan penghapusan diskriminasi dan mendorong perempuan Indonesia semakin berdaya saat peringatan Hari Kartini.
Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dewa Ayu Laksmiadi, Sabtu (19/4/2025).
Dewa Ayu menyampaikan, perempuan Indonesia berjasa besar dalam membangun negeri. Mereka juga bekerja untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita, Komnas Perempuan Serukan Mekanisme Pengawasan Femisida
"Jika perempuan berdaya, maka kita dapat mengakhiri kekerasan dan permasalahan tindak pidana perdagangan orang yang kini masih menjadi persoalan di negara kita," kata Dewa Ayu, sebagaimana dilansir dari siaran pers.
Dia menambahkan, Kementerian PPPA akan merayakan peringatan Hari Kartini di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta bersama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada Senin (21/4/2025).
Ketua Umum Kowani Nannie Hadi Tjahjanto menyatakan, melalui perayaan Hari Kartini, dia berharap para Kartini muda bisa termotivasi memilih profesi yang sesuai dengan keinginan mereka.
"Melalui perayaan ini, kita menunjukan bahwa perempuan dapat bekerja di berbagai profesi, ikut membangun bangsa dari berbagai sektor, sehingga Kartini muda nantinya bisa termotivasi memilih profesi yang sesuai dengan keinginan mereka," kata Nannie.
Baca juga: Perempuan Berperan Penting saat Bencana, Butuh Kebijakan Berperspektif Gender
Nannie berharap para perempuan muda harus bisa melanjutkan perjuangan Kartini.
Dia menuturkan, perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
Contohnya seperti menguasai teknologi, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan memiliki keahlian khusus seperti kemampuan bicara dan manajemen keuangan.
Nanni memaparkan, asal bisa membaca dan mau mencari informasi, tersedia 1.000 lebih lapangan pekerjaan untuk perempuan.
"Indonesia memiliki banyak sekali bahan baku yang tersedia seperti kelapa, singkong, pisang, ubi dan lain-lain yang bisa diolah menjadi makanan dan dijual untuk menambah penghasilan keluarga," papar Nannie.
Baca juga: Masih Ada Stereotip, Olahraga Indonesia Diharap Ramah Perempuan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya