Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liverpool FC Kurangi Emisi Sebesar 89 Persen, Beri Contoh bagi Dunia Olahraga

Kompas.com - 24/04/2025, 19:35 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

Pengurangan Emisi Scope 3

Liverpool FC telah mencatat pengurangan sebesar 17 persen dalam emisi Scope 3 sejak musim dasarnya.

Emisi Scope 3 mencakup lebih dari 80 persen dari total jejak emisi klub, yang menjadikan pengurangan itu sangat penting untuk pencapaian target tahun 2030.

Baca juga: Bagaimana UEFA Membuat Sepak Bola Eropa Berkelanjutan?

Liverpool FC secara aktif berupaya mengurangi dampak lingkungan dari perjalanan mereka, yang merupakan bagian penting dari emisi Scope 3 mereka.

Ini ditunjukkan dengan menerapkan kebijakan perjalanan berkelanjutan yang baru selama musim 2023/2024. Kebijakan ini berlaku di seluruh organisasi klub.

Penerbangan charter domestik telah diganti dengan transportasi darat sebisa mungkin, dan bus tim telah beralih ke bahan bakar nabati (HVO).

Untuk penerbangan charter domestik yang masih ada, klub telah berinvestasi dalam insetting melalui pembelian bahan bakar penerbangan alternatif (SAF).

Meskipun SAF tidak digunakan secara langsung dalam penerbangan Klub, mereka telah menambahkan jumlah yang setara ke dalam pasar bahan bakar penerbangan.

Oleh karena itu, mereka mengklaim manfaat karbon menggunakan pendekatan ‘Book and Claim’, sesuai dengan GHG Protocol.

Pada musim 2023/24, penerbangan carter tim domestik menyumbang 0,1 persen dari total jejak emisi Klub.

Sumber emisi yang jauh lebih besar termasuk pembangunan kembali Tribun Anfield Road (22 persen dari total) dan perjalanan penggemar (hampir 20 persen).

“The Red Way lebih dari sekadar strategi. Ini adalah prioritas utama bagi klub dan tertanam dalam setiap aspek bisnis," ungkap Rishi Jain, director of impact Liverpool.

“Kami telah menetapkan target yang ambisius, termasuk mencapai nol emisi pada tahun 2040, dan kami memahami bahwa kami sedang dalam perjalanan dan masih banyak yang harus dilakukan. Laporan ini merupakan perayaan atas seberapa jauh kami telah melangkah dan menegaskan komitmen kami untuk melangkah lebih jauh lagi.” tambahnya.

Baca juga: Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Kritik Ekspansi Lahan Sawit yang Hilangkan Keanekaragaman Hayati
Menteri LH Kritik Ekspansi Lahan Sawit yang Hilangkan Keanekaragaman Hayati
Pemerintah
KLH Awasi 5 Perusahaan, Diduga Buang Limbah yang Cemari Sungai Brantas
KLH Awasi 5 Perusahaan, Diduga Buang Limbah yang Cemari Sungai Brantas
Pemerintah
Dinilai Tak Produktif, 78.550 Ha Tambak Udang di Pantura Bakal Diganti Budi Daya Tilapia
Dinilai Tak Produktif, 78.550 Ha Tambak Udang di Pantura Bakal Diganti Budi Daya Tilapia
Pemerintah
KKP Setop Kerja Sama dengan Vietnam Imbas Maraknya Penjualan Benih Lobster Ilegal
KKP Setop Kerja Sama dengan Vietnam Imbas Maraknya Penjualan Benih Lobster Ilegal
Pemerintah
Dampak Pemanasan Global, Turbulensi di Udara Makin Meningkat
Dampak Pemanasan Global, Turbulensi di Udara Makin Meningkat
Pemerintah
Deforestasi Renggut Nyawa 500.000 Orang dalam Dua Dekade Terakhir
Deforestasi Renggut Nyawa 500.000 Orang dalam Dua Dekade Terakhir
Pemerintah
Terapkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, BCA Expo 2025 Pangkas Emisi Karbon 18,1 Ton
Terapkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, BCA Expo 2025 Pangkas Emisi Karbon 18,1 Ton
Swasta
Cat Mobil Berperan dalam Pemanasan Kota, Kok Bisa?
Cat Mobil Berperan dalam Pemanasan Kota, Kok Bisa?
Pemerintah
Produksi Pangan Dunia Cukup, tapi Banyak yang Tak Sampai ke Masyarakat
Produksi Pangan Dunia Cukup, tapi Banyak yang Tak Sampai ke Masyarakat
LSM/Figur
99.032 Hektare Hutan dan Lahan Kebakaran, Terbanyak di NTT dan Sumut
99.032 Hektare Hutan dan Lahan Kebakaran, Terbanyak di NTT dan Sumut
Pemerintah
EFT sebagai Jalan Baru Menuju Keadilan Ekologis
EFT sebagai Jalan Baru Menuju Keadilan Ekologis
Advertorial
BMKG: Suhu Laut Lebih Hangat, Hujan Ekstrem Masih Bayangi Tahun 2025
BMKG: Suhu Laut Lebih Hangat, Hujan Ekstrem Masih Bayangi Tahun 2025
Pemerintah
KLH: Sumatera dan Kalimantan Masih Berisiko Tinggi Alami Karhutla
KLH: Sumatera dan Kalimantan Masih Berisiko Tinggi Alami Karhutla
Pemerintah
Nestapa Nelayan di 'Segitiga Bermuda-nya' Indonesia, Harga Ikan Anjlok, Hasil Tangkapan Dibuang
Nestapa Nelayan di "Segitiga Bermuda-nya" Indonesia, Harga Ikan Anjlok, Hasil Tangkapan Dibuang
LSM/Figur
Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur, BKSDA Curigai Racun sebagai Sebab
Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur, BKSDA Curigai Racun sebagai Sebab
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau