Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilah Sampah di Rumah, Cegah Penumpukan di Sungai

Kompas.com - 28/04/2025, 08:14 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sheila Kansil, perwakilan Yayasan Wings Peduli , mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah melalui kampanye #Pilahdarisekarang.

Dalam acara Aksi Bersih Sungai Ciliwung untuk memperingati Hari Bumi 2025 yang diadakan Yayasan Wings Peduli bersama Dinas Lingkungan Hidup pada Minggu (27/4/2025), persoalan pencemaran Sungai Ciliwung akibat sampah menjadi sorotan utama.

Boy Hutagalung, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan bahwa sungai sepanjang 119 kilometer yang seharusnya menjadi habitat biodiversitas dan sumber air baku bagi masyarakat dari Bogor hingga Jakarta kini tercemar berat.

"Setiap harinya ada sekitar 300 meter kubik sampah di Ciliwung," kata Boy

Menanggapi kondisi ini, Sheila menyampaikan bahwa memilah sampah di tingkat rumah tangga menjadi salah satu upaya mengurangi pencemaran sungai.

"Memilah sampah membantu kita mengenali jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang dan yang memerlukan penanganan lebih kompleks," ujar Sheila.

Menurut Sheila, langkah tersebut mungkin terlihat kecil, tetapi jika dilakukan secara kolektif dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Ia juga memperkenalkan konsep KPS — kenali, pilah, dan setorkan sampah ke bank sampah terdekat — yang tidak hanya mendukung proses daur ulang, tetapi juga berpotensi menambah nilai ekonomi.

Baca juga: Komunitas Peduli Ciliwung, Bersihkan Sampah Sungai Tanpa Pamrih

Saat ini, hasil dari edukasi proses memilah sampai lantas disetorkan ke bank sampah ini, telah membuat bank sampah mampu mendaur ulang rerata 200 kilogram sampah per bulan,

Selain itu, sejak acara pembersihan sungai ini digalakan bersamaan dengan edukasi pemilahan sampah dilakukan sejak tahun 2024, total sampah yang berkurang di sungai lebih dari 2 ton.

Upaya memilah sampah dari rumah diharapkan dapat mengurangi beban di tempat pembuangan akhir (TPA) serta meminimalkan perilaku membuang sampah langsung ke sungai.

Namun, Sheila mengakui bahwa tantangan tetap besar. "Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah sendiri masih menjadi tantangan terbesar," katanya.

Meski demikian, Yayasan Wings Peduli tetap optimistis bahwa melalui edukasi dan pembinaan yang berkelanjutan, kesadaran masyarakat akan tumbuh dan berdampak nyata.

"Kegiatan edukasi #Pilahdarisekarang ini sudah berlangsung sejak 2023. Dari hasil survei holistik, terlihat cukup banyak masyarakat yang mulai sadar pentingnya memilah sampah," ujar Sheila.

Sejak tahun 2024, Sheila mengatakan bahwa lebih dari 25 ribu masyarakat di Indonesia mendapat edukasi mengenai pemilahan sampah.

Sheila menegaskan, pihaknya berkomitmen melanjutkan program ini agar dampaknya bisa lebih besar dan terukur di masa mendatang.

Baca juga: Kurangi Sampah “Fast Fashion” lewat Gerakan Barter Pakaian

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Swasta
PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

BUMN
Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

LSM/Figur
Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemerintah
Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah
Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pemerintah
1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Pemerintah
China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

Pemerintah
Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Pemerintah
Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Swasta
DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

Pemerintah
Investigasi Genesis: 40.000 Lahan FOLU Net Sink di Bengkulu Tumpang Tindih

Investigasi Genesis: 40.000 Lahan FOLU Net Sink di Bengkulu Tumpang Tindih

LSM/Figur
MA Batalkan Vonis Bebas Terdakwa Perdagangan Badak Jawa

MA Batalkan Vonis Bebas Terdakwa Perdagangan Badak Jawa

Pemerintah
Pengusaha Terancam Denda Rp 5 Juta per Hari jika Tak Selesaikan Laporan KKPRL

Pengusaha Terancam Denda Rp 5 Juta per Hari jika Tak Selesaikan Laporan KKPRL

Pemerintah
2 Persen Wilayah Masuki Musim Kemarau, Bertambah Bertahap Mei dan Juni

2 Persen Wilayah Masuki Musim Kemarau, Bertambah Bertahap Mei dan Juni

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau