Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ingin Potong Rp 1.600 T Dana Iklim, Bilang Bukan Prioritas

Kompas.com, 5 Mei 2025, 08:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana membatalkan dana federal senilai miliaran dollar terkait proyek perubahan iklim, termasuk energi baru terbarukan (EBT), dan pengisi daya kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

Pihak Gedung Putih mengungkapkan, usulan tersebut berpotensi menyebabkan pembatalan anggaran dana 15 miliar dollar AS untuk penangkapan karbon dan EBT dari aturan yang sebelumnya diteken mantan Presiden AS, Joe Biden.

Selain itu,  pendanaan 6 miliar dollar AS untuk alokasi dana pengisi daya kendaraan listrik terancam dibatalkan. 

"Pemerintahan Biden menghabiskan lebih dari tiga tahun untuk melaksanakan program-program ini, tetapi hanya membangun sejumlah kecil pengisi daya karena memprioritaskan regulasi yang berlebihan dan tujuan keadilan iklim," ujar perwakilan Gedung Putih dikutip dari Reuters, Sabtu (3/5/2025).

Baca juga: Perusahaan AS Kumpulkan Dana 1,5 Miliar Dollar AS untuk Perbaikan Hutan dan Iklim

Pihak Gedung Putih menilai, stasiun pengisian daya EV seharusnya sama seperti stasiun bahan bakar minyak yang dibangun dari sektor swasta.

Setidaknya, pendanaan senilai 80 miliar dollar AS dalam program EBT Departemen Dalam Negeri termasuk proyek energi angin di lepas pantai bakal ikut dibatalkan.

"Rencana tersebut mengarahkan kembali pendanaan Departemen Energi terhadap penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat menghasilkan minyak, gas, batu bara, dan mineral penting dalam jumlah besar," jelas pihak Gedung Putih.

Kendati demikian, belum jelas apakah anggota Kongres AS akan menyetujui usulan pemotongan dana dalam Undang-Undang negara tersebut.

Baca juga: Kabar Baik dari Roma, Lebih dari 140 Negara Setuju Galang Dana Iklim 200 Miliar Dollar AS

Apabila disetujui, maka keputusan itu berdampak besar pada petani. Sebab, pemotongan dana di sektor ini lebih dari 4,5 miliar dollar AS, dengan pemotongan terbesar berasal dari program konservasi yang mencakup penggusuran lahan, program pembangunan pedesaan untuk air dan perumahan, serta hibah penelitian.

"Trump ingin mencabut dana untuk melindungi kesehatan warga Amerika, melindungi lingkungan kami, dan membantu masyarakat pedesaan dan petani kita berkembang," ungkap pejabat Demokrat, Senator Patty Murray.

Untuk Badan Perlindungan Lingkungan, Trump, menyerukan pemotongan hampir 55 persen. Pemotongan dana senilai 235 juta dollar AS untuk Kantor Penelitian dan Pengembangan, yang menyisakan 281 juta dollar AS untuk melakukan penelitian yang disyaratkan oleh Kongres.

Baca juga: Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau