Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSP Ungkap Tantangan Dekarbonisasi Industri Di Indonesia

Kompas.com - 28/05/2025, 22:29 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan dari WRI di Climate Solutions Partnership (CSP), Arif Utomo, mengatakan setidaknya ada tiga tantangan besar dalam upaya dekarbonisasi industri di Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam acara Sesi Pembekalan Jurnalis oleh Climate Solutions Partnership di Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).

Berdasarkan hasil riset internal CSP, sektor industri menyumbang hingga 74,5 persen emisi karbon—angka yang berkontribusi signifikan terhadap kenaikan suhu bumi yang kini telah mencapai 1,5 derajat Celcius. Kenaikan ini bisa membawa dampak domino terhadap keberlangsungan hidup manusia.

Baca juga: Industri Sumbang 34 Persen Emisi, CSP Dorong Dekarbonisasi

“Karena itu, penting untuk melakukan dekarbonisasi demi menjaga suhu global tidak melampaui ambang 1,5 derajat Celcius. Namun, ada sejumlah tantangan nyata di depan,” ujar Arif.

Menurut Arif, tiga tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya panduan teknis atau guideline, belum adanya kebijakan yang mendorong transisi energi secara menyeluruh, serta keterbatasan akses pendanaan.

“Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, 54 persen dari 22 sektor usaha belum memahami bagaimana mendapatkan pendanaan privat yang mendukung transisi energi,” jelasnya.

Tantangan tersebut menjadi dasar bagi CSP untuk mendorong berbagai dukungan, termasuk dari sisi teknis dan finansial, agar pelaku industri dapat melakukan transisi energi.

Perwakilan dari WWF di CSP, Chrisandini, menambahkan bahwa upaya transisi perlu dimulai dari pemahaman dasar atas emisi yang dihasilkan. Menurutnya, perusahaan perlu menyusun rencana tujuan serta peta jalan pengurangan emisi yang selaras dengan Perjanjian Paris.

“Dengan memiliki roadmap yang jelas, perusahaan bisa tahu dari sisi mana mereka harus mulai mengurangi konsumsi energi tinggi emisi,” kata Chrisandini.

Ia menyebut, CSP telah memberikan pelatihan tidak hanya kepada sektor industri, tetapi juga kepada lembaga keuangan. Pasalnya, pemahaman kedua belah pihak mengenai transisi energi masih terbatas.

Di tingkat praktis, CSP juga menunjukkan bagaimana proses transisi dilakukan, seperti melalui pendampingan terhadap perusahaan tekstil. Di sisi lembaga keuangan, edukasi difokuskan pada peran bank sebagai aktor pendukung keberhasilan transisi energi di sektor industri.

Baca juga: Bahan Bakar Hidrogen Jadi Salah Satu Strategi Dekarbonisasi Indonesia

Selain itu, Chrisandini juga menyinggung penggunaan biomassa sebagai alternatif penggunaan batu bara sebagai sumber energi produksi. Menurutnya, biomassa tidak sepenuhnya net-zero.

“Biomassa tetap menyumbang efek rumah kaca. Karena itu, perlu ada kebijakan yang memastikan biomassa yang digunakan benar-benar rendah emisi dan berdampak positif terhadap lingkungan,” ujarnya.

Ia menekankan, meskipun tantangan dekarbonisasi industri masih besar, upaya ke arah tersebut tetap memungkinkan dilakukan—asal ada komitmen lintas sektor dan dukungan kebijakan yang selaras.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Kekayaan Sumber Daya di Indonesia: Antara Berkah dan Kutukan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau