Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering

Kompas.com - 30/05/2025, 16:50 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proyek Esecaflor (Forest Drought Study Project) yang dimulai pada tahun 2000 oleh para ilmuwan dari Brasil dan Inggris menyimulasikan bagaimana jika perubahan iklim menyebabkan penurunan curah hujan di wilayah Hutan Hujan Amazon.

Hasilnya mereka menyimpulkan kekeringan di Hutan Hujan Amazon ini bisa memiliki dampak yang meluas ke seluruh dunia.

Itu terjadi karena Amazon menyimpan cadangan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah yang sangat besar.

Sebuah penelitian menyebut Amazon menyimpan emisi karbon global yang setara dengan dua tahun.

Ketika pohon ditebang atau mati karena kekeringan, mereka melepaskan karbon yang tersimpan ke atmosfer, yang mempercepat pemanasan global.

Baca juga: Hutan Bakau Terjepit El Nino-La Nina: Ancaman Ganda yang Mematikan

Untuk menyimulasikan dampak kekeringan di Amazon, peneliti kemudian membangun sebuah struktur di area seluas satu hektar di Hutan Nasional Caxiuana .

Struktur ini menggunakan sekitar 6.000 panel plastik transparan yang berfungsi untuk mengalihkan sekitar separuh dari air hujan agar tidak mencapai lantai hutan.

Tujuannya adalah untuk membuat kondisi buatan di mana hutan mengalami stres akibat kekurangan air, mirip dengan apa yang bisa terjadi jika perubahan iklim mengurangi curah hujan di Amazon secara drastis.

Panel-panel tersebut dipasang satu meter di atas tanah di sisi-sisinya hingga empat meter di atas tanah di bagian tengah. Air disalurkan ke selokan dan disalurkan melalui parit yang digali di sekeliling batas petak.

Di sebelahnya, petak yang identik dibiarkan tidak tersentuh untuk dijadikan kontrol.

Di kedua area tersebut, instrumen dipasang ke pohon, diletakkan di tanah, dan dikubur untuk mengukur kelembapan tanah, suhu udara, pertumbuhan pohon, aliran getah, dan perkembangan akar, di antara data lainnya. Dua menara logam berada di atas setiap petak.

Di setiap menara, radar NASA mengukur seberapa banyak air yang ada di tanaman, yang membantu para peneliti memahami tekanan hutan secara keseluruhan.

Data tersebut dikirim ke Laboratorium Propulsi Jet milik badan antariksa di California, tempat data tersebut diproses.

"Awalnya hutan tampak tahan terhadap kekeringan," kata Lucy Rowland, seorang profesor ekologi di Universitas Exeter, dikutip dari Independent, Jumat (30/5/2025).

"Namun, hal itu mulai berubah sekitar delapan tahun kemudian. Kami melihat penurunan biomassa yang masif serta kematian pohon-pohon terbesar," papar Rowland.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau