KOMPAS.com - PT Pegadaian melalui program GadePreneur berkomitmen memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui pengembangan ekosistem yang saling mendukung dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas bisnis, tetapi juga mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
Belakangan ini, pendekatan pengembangan UMKM mulai bergeser dari sekadar pelatihan menuju ekosistem pembinaan berkelanjutan. Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan kini lebih menekankan pentingnya kesinambungan setelah pelaku UMKM menyelesaikan program pelatihan.
Tanpa keberlanjutan dan koneksi antarpelaku, banyak hasil pelatihan yang akhirnya tidak berlanjut ke pengembangan usaha nyata.
Salah satu pendekatan yang kini bisa dikembangkan adalah pembentukan komunitas alumni dari program pembinaan. Komunitas ini bertujuan menjaga hubungan antar pelaku UMKM, memperluas peluang kolaborasi, serta menjadi wadah tukar informasi dan inspirasi.
Koneksi ini diyakini mampu menciptakan efek domino pertumbuhan usaha dari bawah secara lebih mandiri dan kontekstual.
Model seperti ini tidak hanya memperkuat solidaritas di antara pelaku usaha kecil, tetapi juga menciptakan ruang untuk merumuskan solusi bersama terhadap berbagai tantangan usaha.
Kehadiran komunitas juga memperbesar peluang sinergi antarpelaku, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Salah satu contoh inisiatif ini datang dari PT Pegadaian melalui penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) Nasional Gaderian pada 10–11 Juli 2025 di Jakarta Barat.
Kegiatan ini menjadi titik awal pembentukan Gaderian, komunitas UMKM binaan Pegadaian yang dirancang untuk memperkuat jaringan dan kontribusi UMKM di Indonesia.
Komunitas ini menghimpun alumni dari berbagai program seperti Gadepreneur dan Local Brand Go Online (LBGO).
Dalam forum tersebut, perwakilan alumni dari 12 wilayah berkumpul untuk menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), sebagai dasar kelembagaan Gaderian.
Komunitas ini hadir sebagai respon atas kebutuhan alumni untuk tetap saling terhubung dan bertumbuh bersama, bahkan setelah program pembinaan selesai.
“Gaderian bukan sekadar komunitas alumni, tapi jembatan kolaborasi dan kontribusi untuk memperkuat ekosistem UMKM binaan Pegadaian secara nasional,” ujar Rully Yusuf, Kepala Divisi ESG PT Pegadaian.
Program Gadepreneur sendiri telah berjalan sejak 2023 dan telah mendampingi lebih dari 10.000 lebih pelaku usaha. Dari program inilah muncul para pelaku usaha yang tidak hanya mandiri, tapi juga terhubung lintas daerah.
Gaderian pun lahir dari semangat kolektif tersebut untuk melanjutkan dukungan dalam bentuk yang lebih luas dan berkelanjutan.
Baca juga: Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Kegiatan ini turut menghadirkan Jaya Setiabudi (Founder YEA & Yukbisnis), praktisi wirausaha nasional sekaligus mentor Gadepreneur, yang menekankan pentingnya “berjamaah dalam kebaikan” dan membangun komunitas usaha yang saling menguatkan, bukan bersaing.
Ke depan, perwakilan wilayah akan melanjutkan dengan menggelar kopdar alumni untuk menyerap aspirasi yang akan dirumuskan dalam program kerja Gaderian.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya