Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "Harta Karun di Negeri Para Naga" Ajak Anak Jadi Pahlawan bagi Bumi

Kompas.com, 22 Juli 2025, 18:43 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - BukuAku, aplikasi perpustakaan digital, meluncurkan buku anak berjudul “Petualangan Kelly: Harta Karun di Negeri Para Naga” (20/7/2025) yang bertujuan memperkenalkan literasi lingkungan kepada generasi muda sekaligus merayakan kekayaan alam bawah laut Indonesia.

Melalui buku ini, anak-anak diajak menjelajahi dunia bawah laut dan mengenal hewan-hewan laut yang unik, sambil memahami bahwa setiap makhluk punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Buku ini tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga alat edukasi yang menyisipkan pesan moral tentang kepedulian terhadap bumi.

Pembuatan ini menggandeng Kelly Tandiono, publik figur dan entrepreneur. Kisah dalam buku ini lahir dari pengalaman pribadi Kelly saat pertama kali menyelam pada tahun 2011, sebuah momen yang ia sebut sebagai titik balik dalam hidupnya.

Kelly menyaksikan keindahan laut sekaligus dampak nyata dari kerusakan lingkungan yang terus terjadi. Dari situlah tumbuh dorongan untuk berbagi kesadaran melalui media yang lebih mudah dijangkau anak-anak, sebuah cerita petualangan yang seru namun sarat makna.

Kelly ingin agar setiap anak yang membaca buku ini merasa menjadi bagian dari cerita dan percaya bahwa mereka juga bisa menjadi pahlawan bagi bumi.

Peluncuran buku ini turut didukung oleh Kementerian Pariwisata melalui kampanye Wonderful Indonesia, yang menghadirkan unsur edukatif tentang fauna laut khas perairan Labuan Bajo.

Peluncuran buku anak berjudul Petualangan Kelly: Harta Karun di Negeri Para Naga (20/7/2025) yang bertujuan memperkenalkan literasi lingkungan kepada generasi muda sekaligus merayakan kekayaan alam bawah laut Indonesia.

DOK. BUKUAKU Peluncuran buku anak berjudul Petualangan Kelly: Harta Karun di Negeri Para Naga (20/7/2025) yang bertujuan memperkenalkan literasi lingkungan kepada generasi muda sekaligus merayakan kekayaan alam bawah laut Indonesia.

Kelly menggambarkan Labuan Bajo sebagai salah satu tempat paling magis yang pernah ia datangi dengan keindahan laut, pulau-pulau, serta makhluk laut dan darat yang terasa seperti berasal dari negeri dongeng.

Dia menyebutnya sebagai “Jurassic Park of Indonesia”, dan ingin membawa semua keajaiban itu ke dalam cerita agar anak-anak bisa ikut bertualang dan mengenal keindahan Indonesia sejak kecil.

Kelly Tandiono selaku penulis buku menyatakan, “Saya ingin mereka tahu bahwa mereka punya peran besar dalam menjaga bumi."

Baca juga: Green School di Kepulauan Seribu Bekali Siswa Literasi Lingkungan, Peduli Krisis Iklim

"Lewat petualangan di dalam buku ini, saya juga ingin menumbuhkan rasa ingin tahu, keberanian, dan kepedulian mereka, karena dari situlah perubahan bisa dimulai,” tambahnya.

Inisiatif ini juga melibatkan Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia) sebagai mitra dalam mendorong minat baca anak-anak Indonesia. Literasi dianggap sebagai fondasi penting untuk membentuk generasi yang kritis, peduli, dan cinta lingkungan. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Aceh Terancam Kekurangan Pangan hingga 3 Tahun ke Depan akibat Banjir
Aceh Terancam Kekurangan Pangan hingga 3 Tahun ke Depan akibat Banjir
Pemerintah
Ecoton Temukan Mikroplastik pada Air Hujan dari 4 Wilayah di Jawa Timur
Ecoton Temukan Mikroplastik pada Air Hujan dari 4 Wilayah di Jawa Timur
LSM/Figur
Universitas Brawijaya Kembangkan Biochar dan Kompos untuk Pengelolaan Limbah Pertanian Berbasis Desa
Universitas Brawijaya Kembangkan Biochar dan Kompos untuk Pengelolaan Limbah Pertanian Berbasis Desa
Pemerintah
Ekspansi Sawit hingga Masifnya Permukiman Gerus Hutan di DAS Sumatera Utara
Ekspansi Sawit hingga Masifnya Permukiman Gerus Hutan di DAS Sumatera Utara
Pemerintah
Guru Besar IPB Soroti Pembalakan liar di Balik Bencana Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Soroti Pembalakan liar di Balik Bencana Banjir Sumatera
Pemerintah
Sumatera Darurat Biodiversitas, Habitat Gajah Diprediksi Menyusut 66 Persen
Sumatera Darurat Biodiversitas, Habitat Gajah Diprediksi Menyusut 66 Persen
Pemerintah
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
BUMN
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
LSM/Figur
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Pemerintah
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
LSM/Figur
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
LSM/Figur
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Swasta
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
LSM/Figur
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau