Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Langkah Membumi 2025", Blibli Ajak Masyarakat Lirik Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kompas.com, 26 September 2025, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Blibli Tiket Action menggelar program "Langkah Membumi 2025", sebuah acara keberlanjutan dalam penanganan isu-isu lingkungan tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2022.

Fokus isu yang jadi perhatian mencakup kualitas udara, pengelolaan limbah dan sirkular ekonomi.

Blibli Tiket Action merupakan payung program ESG ekosistem Blibli Tiket yang bertujuan menciptakan bisnis berkelanjutan dengan membawa dampak positif bidang ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat, pelanggan, mitra serta seluruh pemangku kepentingan.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang mengusung konsep festival, tahun ini Langkah Membumi mengusung konsep "Ecoground" untuk meningkatkan kesadaran dan membentuk perilaku ramah lingkungan kepada masyarakat serta menjadikan gaya hidup berkelanjutan bagi semua.

Memasuki pelaksanaan tahun keempat, Langkah Membumi Ecoground 2025, akan berlangsung pada 8–9 November 2025, berlokasi di Taman Kota PERURI, Jakarta Selatan dengan mengusung tema "CollaborAction for the Earth".

Langkah Membumi Ecoground 2025 menghadirkan empat zona yang berlangsung simultan: Eco Motion (sport and wellness), Eco Market (produk berkelanjutan), Eco Labs (lokakarya praktis), dan Eco Stage (gelar wicara dan hiburan).

Program ini juga menghadirkan pengalaman teknologi hijau seperti kinetic floor, solar-powered charging station, dan area test drive kendaraan listrik.

COO dan Co-Founder Blibli, Lisa Widodo menyampaikan melalui Langkah Membumi Ecoground 2025 pihaknya ingin menunjukkan gaya hidup ramah lingkungan bisa menyenangkan, inklusif, dan inspiratif.

"Kuncinya ada pada kolaborasi lintas sektor. Karena itu, kami mengajak ecopreneur, pemerintah, hingga industry leaders untuk bersama menyuarakan dan memberi akses edukasi serta keterampilan praktis, agar masyarakat, terutama generasi muda bisa berkontribusi secara nyata dan bertransisi menuju eco-conscious lifestyle,” jelasnya.

Rangkaian Langkah Membumi Ecoground 2025 akan dibuka dengan Langkah Membumi Networking: Move for Good lewat padel friendly match, Membumi roadshow ke universitas, dan Membumi Run.

Rangkaian pra-acara ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi multi-sektor dan mengajak masyarakat lebih awal mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan sebelum puncak acara pada 8-9 November 2025.

Baca juga: Transformasi KAI, hingga 2029 Fokus ke Digitalisasi, Dekarbonisasi, dan Layanan Ramah Lingkungan

Setiap tiket dan kegiatan di Langkah Membumi Ecoground 2025 akan dikonversi menjadi penanaman mangrove baru bersama Jejakin, sehingga partisipasi pengunjung memberi kontribusi nyata bagi bumi.

Untuk memastikan transparansi, dampak acara ini juga akan diukur bersama Life Cycle Indonesia dengan standar ISO 14040/44, menjadikan Langkah Membumi Ecoground salah satu event publik yang mengukur jejak lingkungannya secara menyeluruh.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisis Air Bersih, KLH Kirim 10.000 Galon dan Alat Penjernih ke Aceh
Krisis Air Bersih, KLH Kirim 10.000 Galon dan Alat Penjernih ke Aceh
Pemerintah
Ahli Lingkungan Sebut Perubahan Iklim Langgar Hak Asasi Manusia
Ahli Lingkungan Sebut Perubahan Iklim Langgar Hak Asasi Manusia
Pemerintah
Pasar Inverter Surya Global Diprediksi Turun Selama Dua Tahun ke Depan
Pasar Inverter Surya Global Diprediksi Turun Selama Dua Tahun ke Depan
Swasta
Peneliti Ungkap Krisis Iklim Tentukan Nasib Tempat Tinggal Kita
Peneliti Ungkap Krisis Iklim Tentukan Nasib Tempat Tinggal Kita
Pemerintah
Kapasitas Produksi Etanol Masih Rendah,  Akademisi ITB Soroti Wacana BBM E10
Kapasitas Produksi Etanol Masih Rendah, Akademisi ITB Soroti Wacana BBM E10
Pemerintah
Siklon Tropis di Indonesia: Fenomena Langka dan Ancaman Nyata Akhir Tahun
Siklon Tropis di Indonesia: Fenomena Langka dan Ancaman Nyata Akhir Tahun
Pemerintah
Sampah Pemudik Capai 59.000 Ton, KLH Minta Pengelola Rest Area Olah Sendiri
Sampah Pemudik Capai 59.000 Ton, KLH Minta Pengelola Rest Area Olah Sendiri
Pemerintah
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Genjot Transisi Energi, Jepang Siapkan Subsidi 1,34 Miliar Dollar AS
Pemerintah
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Kemenhut Bersih-bersih Gelondongan Kayu Terbawa Arus Banjir di Sumatera
Pemerintah
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
Guru Besar UGM: RI Mestinya Pajaki Minuman Berpemanis dan Beri Subsidi Makanan Sehat
LSM/Figur
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Lahan Gambut Dunia jadi Garis Depan Lawan Perubahan Iklim
Pemerintah
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Selama Nataru
Pemerintah
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Cokelat Terancam Punah, Ilmuwan Temukan Alternatifnya
Pemerintah
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Peneliti IPB Kembangkan Rompi Anti Peluru dari Limbah Sawit
Pemerintah
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
Biaya Perawatan Pasien Obesitas dengan Komorbid Membengkak Tiap Tahun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau