Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanamkan Prinsip HAM dalam Bisnis, PT Merdeka Copper Gold Raih Penghargaan Lestari Award 2025

Kompas.com, 6 Oktober 2025, 09:47 WIB
Intan Afrida Rafni,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraih penghargaan pemenang program Embedding Human Rights at the Heart of Merdeka’s Business Practices dalam ajang Lestari Award yang digelar di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Bagi sebagian orang, industri tambang kerap dikaitkan dengan isu-isu sosial, konflik lahan, dan ketimpangan relasi antara perusahaan dan masyarakat.

Namun, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berupaya mematahkan stigma itu dengan menanamkan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) di setiap langkah operasionalnya.

Baca juga: Merdeka Copper Gold Punya 1.084 Karyawan Perempuan, Hapus Stigma Laki-laki di Dunia Tambang

Langkah tersebut diwujudkan melalui program Embedding Human Rights at the Heart of Merdeka’s Business Practices, sebuah komitmen yang lahir bukan sekadar dari tuntutan regulasi, melainkan kesadaran moral perusahaan untuk menghormati martabat manusia dalam seluruh rantai bisnisnya.

“Merdeka memahami bahwa seluruh perusahaan memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia,” ujar Sustainability Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk, Bachtiar Manurung, saat ditemui usai Lestari Summit and Awards di Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Menurut Bachtiar, kesadaran itu tak hanya berhenti pada karyawan internal, tetapi juga mencakup kontraktor, pemasok, hingga masyarakat di sekitar wilayah operasi tambang.

“Hak asasi manusia itu bukan cuma untuk pekerja kami, tapi juga untuk masyarakat sekitar, bahkan supplier kami. Itu sebabnya komitmen ini kami jalankan dari hulu ke hilir,” kata dia.

Komitmen terhadap HAM

Komitmen terhadap HAM itu mulai dicanangkan sejak tiga tahun lalu. Implementasinya, kata Bachtiar, dilakukan secara bertahap, dimulai dari penegasan kebijakan oleh manajemen, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan dan kontraktor.

“Dari manajemen dulu, lalu ke pekerja dan mitra kerja. Setelah itu baru ke aktivitas-aktivitas nyata di lapangan,” jelas dia.

Dalam praktiknya, perusahaan memastikan seluruh hak-hak tenaga kerja dipenuhi secara adil dan transparan.

Kontrak kerja dibuat jelas, hak cuti diberikan, lembur dibayarkan, dan asuransi ketenagakerjaan termasuk pemeriksaan kesehatan rutin disediakan.

“Kami ingin karyawan merasa aman dan dihargai. Kalau mereka tahu haknya dipenuhi, mereka bekerja dengan percaya diri,” ujar Bachtiar.

Baca juga: Komitmen pada Tambang Berkelanjutan, Begini Upaya Merdeka Copper Gold Dukung Pencapaian SDGs

Mengubah Citra Tambang

Selain untuk memastikan pemenuhan hak karyawan, program ini juga menjadi bagian dari upaya Merdeka untuk mengubah persepsi negatif tentang industri tambang.

Bachtiar mengakui, sektor pertambangan kerap mendapat sorotan tajam dari publik. Asumsi orang soal tambang sering negatif.

Padahal, kalau dijalankan dengan tanggung jawab, dampaknya bisa sangat positif. Misalnya, kata Bahctiar menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau