KOMPAS.com - Survei Morgan Stanley menemukan rencana investor institusional untuk meningkatkan alokasi investasi berkelanjutan telah meningkat.
Sebanyak 80 persen investor institusional mengharapkan proporsi investasi mereka yang dialokasikan untuk dana berkelanjutan akan meningkat selama dua tahun ke depan, naik dari 79 persen dari survei tahun lalu.
Survei juga menemukan bahwa sebagian besar manajer aset dan pemilik aset semakin melihat opsi investasi berkelanjutan sebagai pendorong utama dalam memberikan mandat investasi.
Buktinya, 79 persen manajer aset memperkirakan peningkatan proporsi aset kelolaan mereka akan berada dalam dana berkelanjutan, meningkat dari 78 persen tahun lalu.
Hanya 2 persen pemilik aset dan 3 persen manajer aset yang mengantisipasi penurunan alokasi untuk investasi berkelanjutan.
Baca juga: Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Survei berjudul Sustainable Signals, Institutional Investors 2025 tersebut menyurvei lebih dari 950 investor institusional di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik, termasuk 664 pemilik aset dan 303 manajer aset.
Lebih lanjut, dikutip dari ESG Today, Selasa (25/11/2025) pemilik aset di Amerika Utara adalah yang paling mungkin merencanakan peningkatan alokasi untuk investasi berkelanjutan, yaitu sebesar 90 persen, dibandingkan dengan 82 persen pemilik aset di Eropa dan 85 persen pemilik aset di Asia Pasifik.
Pemilik aset menyebutkan kriteria terkait kinerja sebagai pendorong paling signifikan dari rencana mereka untuk meningkatkan alokasi ke investasi berkelanjutan.
Kinerja keuangan dari investasi berkelanjutan atau strategi ESG muncul sebagai alasan utama.
Seiring investor berencana meningkatkan alokasi ke investasi berkelanjutan, survei tersebut menemukan bahwa mereka juga melihat opsi investasi berkelanjutan sebagai pembeda utama dalam memberikan mandat investasi.
Menurut survei, 90 persen pemilik aset sangat (44 persen) atau agak (46 persen) setuju bahwa opsi investasi berkelanjutan adalah pembeda utama dalam mempertahankan atau memilih manajer aset, sementara 88 persen manajer aset juga setuju bahwa opsi investasi berkelanjutan adalah pembeda utama dalam mempertahankan atau memenangkan klien pemilik aset.
Baca juga: Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Selain itu, 89 persen pemilik aset sangat (43 persen) atau agak (46 persen) setuju bahwa mereka mewajibkan manajer aset eksternal memiliki kebijakan atau strategi investasi berkelanjutan.
Survei juga menemukan lebih dari tiga perempat investor memperkirakan risiko iklim fisik akan berdampak besar pada harga aset dalam lima tahun ke depan, termasuk 35 persen yang mengantisipasi dampak harga besar yang meluas di pasar, dan 42 persen yang memperkirakan dampak harga besar pada sejumlah kecil aset.
"Investasi berkelanjutan sedang meningkat secara masif di kalangan investor institusional. Peningkatan ini didorong oleh bukti keuntungan finansial dan kesadaran bahwa risiko iklim adalah risiko finansial yang nyata," ungkap Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer dan Ketua Institute for Sustainable Investing di Morgan Stanley.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya