Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Morgan Stanley: 80 Persen Investor Siap Tambah Alokasi Investasi Berkelanjutan

Kompas.com, 26 November 2025, 17:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Survei Morgan Stanley menemukan rencana investor institusional untuk meningkatkan alokasi investasi berkelanjutan telah meningkat.

Sebanyak 80 persen investor institusional mengharapkan proporsi investasi mereka yang dialokasikan untuk dana berkelanjutan akan meningkat selama dua tahun ke depan, naik dari 79 persen dari survei tahun lalu.

Survei juga menemukan bahwa sebagian besar manajer aset dan pemilik aset semakin melihat opsi investasi berkelanjutan sebagai pendorong utama dalam memberikan mandat investasi.

Buktinya, 79 persen manajer aset memperkirakan peningkatan proporsi aset kelolaan mereka akan berada dalam dana berkelanjutan, meningkat dari 78 persen tahun lalu.

Hanya 2 persen pemilik aset dan 3 persen manajer aset yang mengantisipasi penurunan alokasi untuk investasi berkelanjutan.

Baca juga: Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil

Survei berjudul Sustainable Signals, Institutional Investors 2025 tersebut menyurvei lebih dari 950 investor institusional di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik, termasuk 664 pemilik aset dan 303 manajer aset.

Lebih lanjut, dikutip dari ESG Today, Selasa (25/11/2025) pemilik aset di Amerika Utara adalah yang paling mungkin merencanakan peningkatan alokasi untuk investasi berkelanjutan, yaitu sebesar 90 persen, dibandingkan dengan 82 persen pemilik aset di Eropa dan 85 persen pemilik aset di Asia Pasifik.

Pemilik aset menyebutkan kriteria terkait kinerja sebagai pendorong paling signifikan dari rencana mereka untuk meningkatkan alokasi ke investasi berkelanjutan.

Kinerja keuangan dari investasi berkelanjutan atau strategi ESG muncul sebagai alasan utama.

Seiring investor berencana meningkatkan alokasi ke investasi berkelanjutan, survei tersebut menemukan bahwa mereka juga melihat opsi investasi berkelanjutan sebagai pembeda utama dalam memberikan mandat investasi.

Menurut survei, 90 persen pemilik aset sangat (44 persen) atau agak (46 persen) setuju bahwa opsi investasi berkelanjutan adalah pembeda utama dalam mempertahankan atau memilih manajer aset, sementara 88 persen manajer aset juga setuju bahwa opsi investasi berkelanjutan adalah pembeda utama dalam mempertahankan atau memenangkan klien pemilik aset.

Baca juga: Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan

Selain itu, 89 persen pemilik aset sangat (43 persen) atau agak (46 persen) setuju bahwa mereka mewajibkan manajer aset eksternal memiliki kebijakan atau strategi investasi berkelanjutan.

Survei juga menemukan lebih dari tiga perempat investor memperkirakan risiko iklim fisik akan berdampak besar pada harga aset dalam lima tahun ke depan, termasuk 35 persen yang mengantisipasi dampak harga besar yang meluas di pasar, dan 42 persen yang memperkirakan dampak harga besar pada sejumlah kecil aset.

"Investasi berkelanjutan sedang meningkat secara masif di kalangan investor institusional. Peningkatan ini didorong oleh bukti keuntungan finansial dan kesadaran bahwa risiko iklim adalah risiko finansial yang nyata," ungkap Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer dan Ketua Institute for Sustainable Investing di Morgan Stanley.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau