Langkah tersebut juga merupakan bagian dari visi GX 2040 Jepang. Itu merupakan strategi nasional yang disetujui kabinet awal tahun ini untuk mengintegrasikan kebijakan iklim dengan pembangunan industri.
Baca juga: Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Alih-alih memperlakukan dekarbonisasi sebagai kendala, strategi ini memposisikannya sebagai pendorong pertumbuhan dan revitalisasi regional.
Sebagai bagian dari kerangka kerja, pemerintah akan membentuk sistem "Wilayah Strategi GX" untuk mendorong klaster industri baru di daerah-daerah yang memiliki akses ke sumber energi yang telah didekarbonisasi.
“Pemerintah daerah dan perusahaan akan bersama-sama menyusun rencana dengan pemerintah pusat memilih wilayah dan mendukungnya melalui subsidi dan reformasi peraturan," kata Shimizu.
Pendaftaran dari pemerintah daerah diharapkan dibuka pada akhir tahun fiskal ini.
Bagi para pemimpin perusahaan, program ini menandai pergeseran menuju kebijakan energi berbasis permintaan, di mana akses ke subsidi tidak hanya bergantung pada penggunaan energi bersih tetapi juga pada kontribusi ekonomi lokal.
Bagi investor, khususnya di bidang infrastruktur, pusat data, dan manufaktur canggih, kerangka kerja ini menawarkan dukungan kebijakan yang lebih jelas untuk proyek-proyek yang selaras dengan tujuan dekarbonisasi jangka panjang Jepang.
Keberhasilan program subsidi ini kemudian akan diukur dari apakah program ini dapat menerjemahkan ambisi kebijakan menjadi proyek-proyek yang layak secara finansial dan permintaan yang berkelanjutan untuk energi terbarukan di seluruh negeri.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya