Emisi dari Segelintir Konglomerat Dunia Setara 5 Miliar Orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Emisi dari Segelintir Konglomerat Dunia Setara 5 Miliar Orang

Danur Lambang Pristiandaru

Kompas.com - 20/11/2023, 14:00 WIB

Emisi yang dihasilan 1 persen orang-orang terkaya di dunia setara dengan emisi dari dua pertiga penduduk termiskin atau sekitar 5 miliar orang.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

BUMN

PLN: Kendaraan Listrik Kurangi Emisi Karbon...

PEMERINTAH

Mengapa Kita Harus Khawatir Peningkatan Gas...

PEMERINTAH

Orang-orang Super Tajir Didesak Bayar Pajak...

PEMERINTAH

KLHK Klaim Emisi Karhutla 5 Tahun...

PEMERINTAH

Perubahan Iklim Bikin Penduduk Dunia Makin...

PEMERINTAH

Hadapi Aturan Baru Eropa, Kementerian ESDM...

LSM/FIGUR

Studi: "Co-firing" PLTU Batu Bara Bikin...

PEMERINTAH

Uni Eropa Komitmen Bentuk Deklarasi Dorong...

Terkini Lainnya

Siap Layani Delegasi WWF ke-10, 440 Mobil Listrik Tiba di Pelabuhan Benoa

Pemerintah

12/05/2024, 11:00 WIB

Reduksi Emisi Karbon, Djarum Foundation Tanam Trembesi di Tol Cisumdawu

Swasta

12/05/2024, 10:00 WIB

Pertama di Asia, UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Pemerintah

12/05/2024, 09:00 WIB

Polda Bali Siap Kawal Karya Wisata Delegasi WWF ke-10 di Bali

Pemerintah

12/05/2024, 08:00 WIB

WWF di Bali Jadi Momentum Dorong Pengelolaan Air Dunia Adil dan Merata

Pemerintah

12/05/2024, 07:00 WIB

Konservasi Laut, Pupuk Kaltim Turunkan 6.882 Terumbu Karang Sejak 2011

BUMN

11/05/2024, 18:00 WIB

Perdalam Kerjasama Transisi Energi, Dubes Tilley Kunjungi Indonesia

Pemerintah

11/05/2024, 17:00 WIB

Inovasi Sosial "Mapalus Tumompaso" Bawa PGE Raih Proper Emas

BUMN

11/05/2024, 15:00 WIB

Kembangkan Produksi Minim Karbon, SCG Alokasikan Rp 4,6 Triliun

Swasta

11/05/2024, 14:00 WIB

Waspada: Saat Bernapas, Partikel Kecil Polusi Plastik Bisa Terhirup

Swasta

11/05/2024, 13:00 WIB

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi

LSM/Figur

11/05/2024, 12:00 WIB

Punya Potensi Besar, ASEAN Ditargetkan Jadi Pusat Industri Hilirisasi

Pemerintah

11/05/2024, 11:00 WIB

Program JKN Indonesia Dipuji Organisasi Kesehatan Dunia

Pemerintah

11/05/2024, 10:00 WIB

Berdayakan Masyarakat Desa, MHU Raih 2 Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Swasta

11/05/2024, 09:09 WIB

PLN: Co-Firing PLTU Manfaatkan Limbah Biomassa

BUMN

10/05/2024, 18:00 WIB

Terkini Lainnya

Siap Layani Delegasi WWF ke-10, 440 Mobil Listrik Tiba di Pelabuhan Benoa

Reduksi Emisi Karbon, Djarum Foundation Tanam Trembesi di Tol Cisumdawu

Pertama di Asia, UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Polda Bali Siap Kawal Karya Wisata Delegasi WWF ke-10 di Bali

WWF di Bali Jadi Momentum Dorong Pengelolaan Air Dunia Adil dan Merata

Konservasi Laut, Pupuk Kaltim Turunkan 6.882 Terumbu Karang Sejak 2011

Perdalam Kerjasama Transisi Energi, Dubes Tilley Kunjungi Indonesia

Inovasi Sosial "Mapalus Tumompaso" Bawa PGE Raih Proper Emas

Kembangkan Produksi Minim Karbon, SCG Alokasikan Rp 4,6 Triliun

Waspada: Saat Bernapas, Partikel Kecil Polusi Plastik Bisa Terhirup

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Deteksi Malnutrisi

Punya Potensi Besar, ASEAN Ditargetkan Jadi Pusat Industri Hilirisasi

Program JKN Indonesia Dipuji Organisasi Kesehatan Dunia

Berdayakan Masyarakat Desa, MHU Raih 2 Penghargaan dari Kemendesa PDTT

PLN: Co-Firing PLTU Manfaatkan Limbah Biomassa

Terpopuler

Menkeu Ungkap RI Segera Pensiunkan PLTU Batu Bara Berkapasitas 660 MW

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di RI, Bukan "Heatwave"

Harga Baterai Dunia Anjlok 90 Persen, Penetrasi Energi Terbarukan Makin Luas

Baterai Makin Murah, PLTS Jadi Lebih Ekonomis daripada PLTU

Suhu Udara Tinggi Bikin Produktivitas Pertanian Turun

Terkini Lainnya

Terpopuler

Menkeu Ungkap RI Segera Pensiunkan PLTU Batu Bara Berkapasitas 660 MW

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di RI, Bukan "Heatwave"

Harga Baterai Dunia Anjlok 90 Persen, Penetrasi Energi Terbarukan Makin Luas

Baterai Makin Murah, PLTS Jadi Lebih Ekonomis daripada PLTU

Suhu Udara Tinggi Bikin Produktivitas Pertanian Turun

Now Trending