Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Energi Bersih Nasional, BCE Kembangkan Dua PLTA di Sukabumi

Kompas.com, 27 November 2024, 10:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis


KOMPAS.com - PT Berkat Cawan Energi (BCE) merencanakan pengembangan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diharapkan mendukung target energi bersih nasional dan memberikan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat lokal.

Pengembangan strategis ini mencakup PLTA Cibuni 3 berkapasitas 99 MW di Kecamatan Cidadap dan PLTA Cimandiri 3 berkapasitas 140 MW di Kecamatan Simpenan.

Direktur PT BCE, Paingot Marpaung menyampaikan sebagai perusahaan penyedia jasa energi listrik yang fokus pada solusi energi baru terbarukan, pihaknya menghadirkan solusi energi berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keseimbangan sosial dan ekosistem.

"Kami percaya bahwa rencana pengembangan ini dapat menjadi contoh kolaborasi antara investasi energi baru Terbarukan dan pembangunan daerah yang berkelanjutan yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan PT PLN (persero) Kantor Pusat serta Instansi terkait” ujar .

Pada tanggal 26 November 2024, PT Berkat Cawan Energi (BCE) melaksanakan audiensi dan Focus Group Discussion (FGD) dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman, beserta jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait.

Pertemuan membahas secara mendalam berbagai aspek teknis, sosial, dan lingkungan terkait rencana pengembangan PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3.

Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap rencana proyek ini, yang sejalan dengan visi Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu pusat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.

“Kami menyambut baik dengan adanya pembangunan PLTA ini, adanya pengembangan ini harus ditempuh juga perizinan lainnya, tentunya dengan pengembangan PLTA ini akan memberikan multiplier effect terutama bagi kehidupan warga masyarakat sekitar” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman.

Dalam diskusi tersebut, PT Berkat Cawan Energi memastikan bahwa rencana pengembangan ini dirancang dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa langkah mitigasi dampak lingkungan akan diimplementasikan, termasuk pembangunan jalur ikan (fishway), perlindungan ekosistem sungai, dan upaya minimalisasi dampak pada lahan pertanian.

Masukan dari dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian, Perikanan, dan Sumber Daya Air, akan menjadi acuan utama dalam pelaksanaan proyek.

Masyarakat lokal, terutama dari Kecamatan Cidadap dan Simpenan, menyambut baik rencana pengembangan ini.

Mereka berharap rencana pengembangan ini dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian lokal, dan memberikan mutu serta keandalan pasokan Listrik disekitar PLTA.

Baca juga: Di APEC, RI Dukung Pasar Kredit Karbon untuk Transisi Energi Bersih

“Kami percaya bahwa investasi dalam energi baru terbarukan tidak hanya menciptakan peluang ekonomi tetapi juga menjadi kontribusi nyata bagi masa depan yang lebih baik,” ujar Paingot Marpaung.

"Dengan dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat, PLN dan Instansi terkait, diharapkan rencana pengembangan ini akan dapat direalisasikan," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
ASRI Goes to School 2025 Berakhir: Sebarkan Literasi Keberlanjutan di 13 Sekolah Jabodetabek
ASRI Goes to School 2025 Berakhir: Sebarkan Literasi Keberlanjutan di 13 Sekolah Jabodetabek
LSM/Figur
Cuaca Ekstrem Perparah Polusi Plastik, Lebih Mudah Menyebar dan Berbahaya
Cuaca Ekstrem Perparah Polusi Plastik, Lebih Mudah Menyebar dan Berbahaya
LSM/Figur
Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna
Purpose Market 2025, Gerakkan Ekonomi Sirkular lewat Barang Layak Guna
Swasta
Kebijakan Lingkungan Diperlakukan Secara Terpisah, Alam Jadi Taruhan
Kebijakan Lingkungan Diperlakukan Secara Terpisah, Alam Jadi Taruhan
Pemerintah
Krisis Amfibi Global, 788 Spesies dalam Bahaya Kepunahan
Krisis Amfibi Global, 788 Spesies dalam Bahaya Kepunahan
Pemerintah
BKSDA Kalimantan Selamatkan Bayi Orangutan yang Dipelihara di Area Tambang
BKSDA Kalimantan Selamatkan Bayi Orangutan yang Dipelihara di Area Tambang
Pemerintah
Potensi Panas Bumi RI Capai 2.160 GW, Infrastruktur PLTU Dapat Dialihfungsikan untuk PLTP
Potensi Panas Bumi RI Capai 2.160 GW, Infrastruktur PLTU Dapat Dialihfungsikan untuk PLTP
LSM/Figur
IESR: Pembatasan PLTU Baru Harus Diimbangi Pemanfaatan EBT
IESR: Pembatasan PLTU Baru Harus Diimbangi Pemanfaatan EBT
LSM/Figur
Mahasiswa Sulap Sampah Jadi Karya Seni sebagai Pengingat Jaga Lingkungan
Mahasiswa Sulap Sampah Jadi Karya Seni sebagai Pengingat Jaga Lingkungan
LSM/Figur
RI Bergantung Infrastruktur Informal untuk Pengumpulan Sampah
RI Bergantung Infrastruktur Informal untuk Pengumpulan Sampah
LSM/Figur
Urgensi Moratorium Izin Tambang di Kalimantan
Urgensi Moratorium Izin Tambang di Kalimantan
Pemerintah
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Pemerintah
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Pemerintah
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
Pemerintah
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau