Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Emisi yang dihasilan 1 persen orang-orang terkaya atau konglomerat di dunia setara dengan emisi dari dua pertiga penduduk termiskin di dunia, atau sekitar 5 miliar orang.

Analisis tersebut disampaikan oleh organisasi nirlaba Oxfam International yang diterbitkan pada Senin (20/11/2023).

Salah satu penulis laporan tersebut, Max Lawson, mengatakan kepada AFP, meski memerangi krisis iklim perlu dilakukan bersama, tidak semua orang memiliki tanggung jawab yang sama.

Baca juga: Emisi Gas Rumah Kaca Global Pecahkan Rekor, Karbon Dioksida Melonjak 50 Persen

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah juga harus disesuaikan.

“Semakin kaya Anda, semakin mudah untuk mengurangi emisi pribadi dan investasi Anda,” kata Lawson.

Lawson menekankan agar orang-orang kaya membatasi keinginan mereka untuk mengeluarkan emisi lebih banyak.

Laporan dari Oxfam International tersebut didasarkan pada penelitian yang dikumpulkan oleh Stockholm Environment Institute (SEI) dan meneliti emisi konsumsi yang terkait dengan kelompok pendapatan berbeda hingga tahun 2019.

Laporan ini diterbitkan ketika para pemimpin dunia bersiap untuk bertemu dalam pembicaraan iklim pada KTT Iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), akhir bulan ini.

Baca juga: Emisi GRK China Bakal Menurun Struktural Mulai 2024

Temuan utama dalam studi Oxfam International antara lain adalah satu persen orang terkaya di dunia, yakni 77 juta orang, bertanggung jawab atas 16 persen emisi global yang terkait dengan konsumsi mereka.

Jumlah tersebut setara dengan 66 persen populasi terbawah berdasarkan pendapatan, atau 5,11 miliar orang.

Ambang batas pendapatan untuk menjadi salah satu dari satu persen penduduk teratas global disesuaikan berdasarkan negara dengan menggunakan paritas daya beli.

Misalnya di Amerika Serikat (AS), ambang batasnya adalah 140.000 dollar AS. Contoh lain di Kenya, ambang batasnya sekitar 40.000 dollar AS.

Analisis yang dilakukan dalam negeri di beberapa negara juga memberikan gambaran yang sangat jelas.

Baca juga: Emisi Global Diprediksi Hanya Turun 2 Persen 2030, Jauh dari Target

Misalnya, di Perancis, satu persen penduduk terkaya mengeluarkan karbon dalam satu tahun sebanyak 50 persen penduduk termiskin dalam 10 tahun.

Tidak termasuk karbon yang terkait dengan investasinya, Bernard Arnault, miliarder pendiri Louis Vuitton dan orang terkaya di Perancis, memiliki jejak kaki 1.270 kali lebih besar dibandingkan rata-rata warga “Negeri Anggur”.

Pesan utamanya, menurut Lawson, adalah tindakan kebijakan harus progresif.

Orang-orang yang menghasilkan emisi lebih besar dibandingkan yang lainnya harus menjadi sasaran kebijakan iklim yang lebih progresif.

Kebijakan tersebut misalnya, pajak atas penerbangan lebih dari sepuluh kali setahun atau pajak atas investasi non-hijau yang jauh lebih tinggi dibandingkan pajak atas investasi ramah lingkungan.

Baca juga: 2 Kunci Melawan Perubahan Iklim: Restorasi Hutan dan Pangkas Emisi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
Citi Foundation Gandeng YCAB Kolaborasi Perkuat Akses Kerja bagi Anak Muda dan Disabilitas
LSM/Figur
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Satgas Relokasi 63 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cikande
Pemerintah
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Akademisi IPB Soroti Lemahnya Pengawasan Mutu dalam Kasus Udang Terpapar Cesium
Pemerintah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Kisah Desa Seraras, Dahulu Gelap Gulita Kini Bisa Rasakan Listrik Mengalir ke Rumah
Pemerintah
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
Perkuat Vokasi Digital, Digiserve Salurkan 240 Perangkat Digital ke SMK Telkom
BUMN
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Emisi Metana: Yang Penting Bukan Datanya, Tapi Menghentikannya
Pemerintah
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
UII dan UNJAYA Kembangkan Model Pertanian Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular
LSM/Figur
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
Lahan Pertanian Global Diproyeksikan Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2100
LSM/Figur
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Pemerintah
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Riset LSE: Bank Besar Dunia Belum Stop Danai Energi Fosil
Pemerintah
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf soal Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih
Pemerintah
Danantara Bakal 'Review' Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Danantara Bakal "Review" Proyek Waste to Energy Sebelum Kucurkan Dana ke Pemda
Pemerintah
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Harimau dan Macan Tutul Masuk Pemukiman, Alarm Bahaya Terganggunya Ekosistem
Pemerintah
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
Dukung Transportasi Rendah Emisi, PLN Gandeng KAI Wujudkan Elektrifikasi Jalur Kereta Api
BUMN
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Mentan: Tidak Semua Miskin, 27 Ribu Petani Muda Cuan hingga Rp 20 Juta per Bulan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau