KOMPAS.com - Sektor swasta didesak untuk terlibat dalam memerangi degradasi lahan dan penggurunan atau desertifikasi di dunia.
Seruan tersebut disampaikan Arab Saudi menjelang konferensi melawan desertifikasi United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) COP16 yang seidanya digelar pada awal Desember ini.
Di satu sisi, degradasi lahan terus mengancam lebih dari 3,2 miliar orang di seluruh dunia.
Baca juga: 500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Arab Saudi Osama Faqeeha mengatakan, tanah lebih dari sekadar sumber daya alam.
"Tanah adalah tulang punggung ekonomi dan rantai pasokan di seluruh dunia," kata Osama Faqeeha, dikutip dari siaran pers, 10 Oktober.
Dia mendesak sektor swasta untuk menjadi garda terdepan dalam upaya memerangi degradasi lahan.
"Kasus ekonomi untuk pengelolaan lahan berkelanjutan tidak dapat disangkal, dan bisnis yang berinvestasi dalam pemulihan lahan menjaga stabilitas jangka panjang mereka," paparnya.
Baca juga: Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
Untuk setiap dollar AS yang diinvestasikan dalam memulihkan lahan yang terdegradasi, hasil baliknya adalah 30 dolar AS dalam bentuk manfaat ekonomi, menurut UNCCD.
Lebih jauh, sebuah laporan oleh Economics of Land Degradation memperkirakan bahwa praktik lahan berkelanjutan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan global hingga 1,4 triliun dollar AS.
Di sisi lain, kontribusi swasta masih sangat kecil yakni 35 miliar dollar AS dari 200 miliar dollar AS yang dihabiskan setiap tahun untuk solusi berbasis alam.
Baca juga: 17 Juni, Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan Sedunia
Arab Saudi selaku Presidensi UNCCD COP16 meluncurkan inisiatif pelibatan sektor swasta sebagai bagian dari kampanye global yang lebih besar menjelang COP16.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah UNCCD COP, Zona Hijau akan diperkenalkan, yang menawarkan ruang kolaboratif bagi bisnis, lembaga keuangan, LSM, dan komunitas ilmiah untuk mengembangkan solusi inovatif terhadap degradasi lahan.
Forum Bisnis untuk Lahan, yang dijadwalkan selama konferensi, akan mempertemukan para pemimpin global untuk membahas keharusan ekonomi dari praktik lahan berkelanjutan.
Baca juga: Sejuta Pohon Akan Ditanam di Lahan Kritis Wilayah Bangka Belitung
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya