Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Konvensi panas bumi internasional bertajuk Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 menghadirkan potensi investasi senilai 3,7 miliar dolar AS (Rp 57,02 triliun)

Potensi tersebut didapatkan melalui berbagai perjanjian kerja sama yang rencananya ditandatangani selama kegiatan berlangsung.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2024 Boyke Bratakusuma di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca juga: Meta Manfaatkan Panas Bumi untuk Suplai Listrik Pusat Data

"Kami berharap melalui acara ini, kita dapat mengembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia," kata Boyke sebagaimana dilansir Antara.

Ia menyatakan bahwa konvensi tersebut juga akan memamerkan berbagai inovasi teknologi, seperti Enhanced Geothermal Systems (EGS) dan pemanfaatan panas bumi untuk aplikasi langsung, misalnya untuk pemanasan dan pendinginan.

Selain itu, akan diselenggarakan pula diskusi mengenai pendanaan, kebijakan, dan regulasi pendukung yang diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk mengatasi berbagai hambatan pengembangan energi geothermal saat ini.

Boyke menuturkan, meskipun dengan tantangan yang ada, ada optimisme yang tinggi bahwa energi panas bumi dapat memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.

Baca juga: 7 Wilayah Ini Akan Integrasikan Pembangkit Panas Bumi Co-Generation

Dia berharap, IIGCE 2024 dapat menjadi momentum penting untuk mendorong percepatan pengembangan energi panas bumi dan memaksimalkan potensi yang ada demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Dia menambahkan, IIGCE 2024 akan menjadi titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan solusi dalam merumuskan tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia.

"Sehingga, panas bumi nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat," ucapnya.

Baca juga: Panas Bumi dan Air Berpotensi Jadi Sumber Energi Listrik Utama Nasional

Pada perhelatan konvensi tersebut juga akan ada peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) terpasang sebesar 922,6 megawatt (MW).

Berikut sejumlah perjanjian kerja sama yang rencananya ditandatangani selama pelaksanaan The 10th IIGCE 2024 pada 18-20 September mendatang di Jakarta Convention Center (JCC):

  • Perjanjian kemitraan energi terbarukan antara Selandia Baru dan Indonesia
  • MoU tentang sektor energi terbarukan antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Energi, dan Iklim Islandia
  • Kerja sama Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terkait pengembangan panas bumi di Kenya
  • Perjanjian pembentukan komite bersama untuk mempercepat pengembangan panas bumi Indonesia antara Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) dengan Direktorat Panas Bumi Direktorat Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM
  • Perjanjian antara University of Auckland dan Universitas Pertamina
  • Penandatanganan pembentukan student chapter API di Riau
  • Nota kesepahaman antara Geo Dipa Energi dan Baker Hughes Indonesia untuk eksplorasi, pengembangan, dan optimalisasi panas bumi
  • Sinergi Grup Pertamina di bidang manufaktur

Baca juga: Indonesia Punya 362 Lokasi Potensi Panas Bumi, Tersebar dari Sumatera sampai Papua

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SIS Group Kolaborasi dengan Raffles Institution, Kembangkan Pertukaran Pelajar Berkelanjutan di Asia Tenggara
SIS Group Kolaborasi dengan Raffles Institution, Kembangkan Pertukaran Pelajar Berkelanjutan di Asia Tenggara
Swasta
Populasi Burung Dunia Menyusut 61 Persen, Krisis Sudah di Depan Mata
Populasi Burung Dunia Menyusut 61 Persen, Krisis Sudah di Depan Mata
LSM/Figur
Hari-hari Terasa Panas Menyengat, BMKG Ungkap Penyebabnya
Hari-hari Terasa Panas Menyengat, BMKG Ungkap Penyebabnya
Pemerintah
Langkah Maju Konservasi, IUCN Adopsi Resolusi Lawan Kejahatan Lingkungan
Langkah Maju Konservasi, IUCN Adopsi Resolusi Lawan Kejahatan Lingkungan
Pemerintah
Pemerintah Fokus Tangani Karhutla di Luar 6 Wilayah Prioritas
Pemerintah Fokus Tangani Karhutla di Luar 6 Wilayah Prioritas
Pemerintah
Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen
Kabar Baik, Populasi Penyu Hijau Dunia Naik 28 Persen
Pemerintah
Guru Besar ITB: Etanol di BBM Kurangi Impor dan Buka Peluang Kerja Hijau
Guru Besar ITB: Etanol di BBM Kurangi Impor dan Buka Peluang Kerja Hijau
LSM/Figur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Pada Desember, Waspadai Banjir dan Longsor
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Pada Desember, Waspadai Banjir dan Longsor
Pemerintah
Laporan IEA: Lebih 100 Negara Kurangi Impor Bahan Bakar Fosil
Laporan IEA: Lebih 100 Negara Kurangi Impor Bahan Bakar Fosil
Pemerintah
Peran Strategis Industri Kertas dalam Menjaga Hutan Lestari
Peran Strategis Industri Kertas dalam Menjaga Hutan Lestari
BrandzView
Setengah Emisi dari Pangan Bisa Dipangkas Lewat Praktik Berkelanjutan
Setengah Emisi dari Pangan Bisa Dipangkas Lewat Praktik Berkelanjutan
LSM/Figur
ESDM : 110 Gedung Menghemat Energi 34 GWh, Turunkan Emisi 24.513 tCO2e
ESDM : 110 Gedung Menghemat Energi 34 GWh, Turunkan Emisi 24.513 tCO2e
Pemerintah
BMKG: Kerugian Ekonomi akibat Karhutla Turun hingga Rp 68 T
BMKG: Kerugian Ekonomi akibat Karhutla Turun hingga Rp 68 T
Pemerintah
Pensiun Dini Batu Bara Ancam Ribuan Pekerja, Menaker Perlu Petakan Green Jobs
Pensiun Dini Batu Bara Ancam Ribuan Pekerja, Menaker Perlu Petakan Green Jobs
LSM/Figur
Menembus Hutan Kalimantan, Perjalanan Mencari Asa di Sekolah Pedalaman
Menembus Hutan Kalimantan, Perjalanan Mencari Asa di Sekolah Pedalaman
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau