Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Berbasis AI "FishFace" Dikenalkan, Bantu Nelayan Data Ikan dan Awasi Stok

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 09:11 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), didukung Tuna Consortium dan Cisco, resmi meluncurkan E-Logbook Penangkapan Ikan Versi 3 (V3) di Nusa Dua, Bali, Senin (6/10/2025).

Peluncuran yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ini menjadi tonggak penting dalam transformasi tata kelola perikanan nasional menuju sistem digital yang transparan dan akurat.

E-Logbook V3 menghadirkan fitur identifikasi jenis ikan secara digital, pelacakan lokasi rumpon secara presisi, serta perekaman posisi kapal otomatis. Sistem ini menutup celah data pada kapal berizin daerah yang belum terhubung dengan Vessel Monitoring System (VMS).

“Penerapan E-Logbook V3 dapat memberikan data kegiatan penangkapan ikan yang akurat. Nantinya seluruh kapal penangkap ikan bisa mengimplementasikan penggunaan E-Logbook V3 ini, sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar jumlah penangkapan ikan bahkan bisa menghitung sejujurnya seberapa besar stok potensi ikan kita,” terang Sakti Wahyu Trenggono.

Ia menambahkan, transformasi digital dalam pendataan perikanan mendukung lima program prioritas KKP, terutama penangkapan ikan terukur berbasis kuota.

Baca juga: Ironi Perikanan Indonesia: Produk Buruk, Penduduk Pesisir Stunting

Sejak 2018, KKP telah memperkenalkan E-Logbook berbasis Android yang terbukti meningkatkan kepatuhan nelayan. Kini, versi terbaru dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (AI) FishFace dari YKAN yang mampu mengidentifikasi ikan secara otomatis.

“Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan tidak bisa dilakukan sendiri. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan mitra pembangunan seperti YKAN menjadi kunci. Inovasi FishFace adalah contoh nyata bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat mendukung sistem E-Logbook nasional,” jelas Lotharia Latif, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP kepada Kompas.com.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP Syahril Abd Raup menegaskan pentingnya digitalisasi dalam menjaga sumber daya laut.

“Kita tidak bisa lagi mengelola laut dengan cara konvensional. Dengan inovasi teknologi yang diintegrasikan dengan kecerdasan buatan, akan membantu memastikan setiap ikan yang ditangkap bisa dikenali dan tercatat secara real-time,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Program Kelautan YKAN, Muhammad Ilman, menyebut teknologi ini akan memperkuat basis data perikanan.

“Melalui teknologi ini, data hasil tangkapan dapat tercatat lebih akurat dan transparan sehingga mendukung perumusan kebijakan berbasis sains,” ujarnya.

Integrasi E-Logbook V3 dan FishFace menandai langkah nyata transformasi digital perikanan Indonesia. Dengan dukungan multipihak, inovasi ini diharapkan memperkuat keberlanjutan sumber daya ikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan dan daya saing produk perikanan di pasar global.

Baca juga: Setelah 20 Tahun, WTO Resmi Larang Subsidi Perikanan Ilegal dan Merusak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau