Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Fokus Tangani Karhutla di Luar 6 Wilayah Prioritas

Kompas.com, 13 Oktober 2025, 16:48 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan saat ini pemerintah fokus pada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di luar enam provinsi prioritas sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020.

Enam provinsi itu antara lain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

"Sekarang konsentrasinya di akhir-akhir tahun ini lebih ke daerah-daerah yang bukan termasuk enam provinsi tersebut," kata Raja Juli dalam konferensi pers di kantornya, Senin (13/10/2025).

Ia mencatat, masih ada dua provinsi di mana siaga karhutla baru berakhir pada 30 November 2025. Kemenhut melaporkan, luasan karhutla 2025 menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2024 karhutla melanda 376.805 ha area sedangkan 2025 seluas 213.984 ha di 38 provinsi.

Baca juga: BMKG: Kerugian Ekonomi akibat Karhutla Turun hingga Rp 68 T

Raja Juli menyebut, dalam 10 tahun terakhir kebakaran gambut di Indonesia juga dapat dikendalikan dengan signifikan dengan luas kebakaran gambut dari 891.275 ha (2015) menjadi 24.212 ha (2025).

"Kami berharap tahun depan bisa menekan kembali, terutama di Riau nanti misalkan bulan Februari sudah mulai kering dan operasi modifikasi cuacanya harus mulai ketika masih musim hujan," ucap Raja Juli.

"Sehingga tinggi muka air di tanah terutama di gambut, dapat kami antisipasi sebelum keringan dan kebakaran terjadi," tutur dia.

Adapun titik panas atau hotspot periode 1 Januari-26 September 2025 sebanyak 2.248 titik. Angka ini turun 23,9 persen dibandingkan 2024, yakni 2.954 titik. Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menjelaskan Desk Koordinasi Penanganan Karhutla telah dibubarkan dua pekan lalu.

Tahun ini, BNPB mengerahkan tim lebih sedikit dari sebelumnya.

"Kami mengerahkan heli patroli tahun ini hanya 12, kemudian heli waterbombing-nya hanya 18, dibandingkan tahun 2024-2023 itu di atas 40 heli waterbombing dan heli patroli. Artinya pengerahan sumber daya untuk memadangkan api tahun ini relatif lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya," sebut Suharyanto.

Baca juga: Karhutla, KLH Awasi Praktik 38 Perusahaan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau