Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Kompas.com - 16/09/2024, 17:02 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 500 perusahaan masuk dalam daftar perusahaan paling berkelanjutan di dunia tahun 2024 (World's Most Sustainable Companies of 2024) versi majalah TIME dan Statista.

Sebagaimana diketahui, saat ini banyak perusahaan yang mengklaim telah peduli terhadap lingkungan, tetapi hanya sedikit yang benar-benar membuat komitmen nyata yang dapat diukur dan dilacak. 

Untuk pertama kalinya, TIME bekerja sama dengan firma data Statista menciptakan metodologi ketat, guna mengukur perusahaan paling berkelanjutan di dunia pada tahun 2024.

Baca juga: Astra Masuk Daftar Perusahaan Terbaik Dunia 2024 Versi Majalah Time

Perusahaan-perusahaan yang menduduki peringkat teratas dalam daftar ini telah berpartisipasi dalam sejumlah program iklim bergengsi, seperti target 1,5°C dari Science Based Targets Initiative (SBTi).

Mereka juga meraih nilai tinggi dari CDP (sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project).

Selain itu, TIME dan Statista menilai perusahaan berdasarkan emisi Scope 1 dan 2 serta konsumsi energi relatif terhadap ukuran perusahaan, penurunan emisi pada 2021 dan 2022 (tahun terakhir yang dilaporkan), serta proporsi energi terbarukan yang digunakan dalam operasional perusahaan.

Sebagai informasi, emisi Scope 1 adalah emisi langsung yang disebabkan oleh perusahaan, sementara Scope 2 adalah emisi tidak langsung yang terjadi ketika perusahaan membeli energi.)

Faktor penting lainnya, banyak perusahaan di peringkat teratas dalam daftar ini telah mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam model bisnis mereka.

Baca juga: Penerbitan Sustainable Bond hingga 1 Triliun Dollar AS Per Tahun Makin Nyata

Schneider Electric peringkat satu

Schneider Electric, perusahaan teknologi dan perangkat lunas dari Perancis, menempati posisi pertama dari 500 perusahaan yang masuk dalam daftar ini. 

Perusahaan tersebut telah mengembangkan perangkat lunak dan layanan untuk manajemen energi.

Tak hanya memiliki target ambisius untuk mengurangi emisi perusahaan dan menjadi netral karbon pada 2025, Schneider membantu pelanggannya mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi energi melalui divisi Sustainability Business mereka.

Schneider juga memiliki program dampak keberlanjutan yang memantau kinerja perusahaan, serta telah mengurangi emisi di seluruh rantai pasokannya.

Selama 12 tahun berturut-turut, perusahaan ini meraih skor “A” dari CDP untuk kinerja iklim mereka. 

Baca juga: Komitmen Jalankan Nilai Sustainability Hadapi Tantangan, Ini Saran bagi Perusahaan

Metode penilaian

Dikutip dari laman Majalah TIME, Senin (16/9/2024), proses pemeringkatan dimulai dengan seleksi komprehensif kepada lebih dari 5.000 perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

Penilaian yang menjadi pertimbangan adalah faktor-faktor seperti pendapatan, kapitalisasi pasar, dan ketenaran publik.

Proses ini dikatakan melibatkan metodologi ketat yang terdiri dari empat langkah untuk mengidentifikasi 500 perusahaan teratas, yang dievaluasi berdasarkan lebih dari 20 poin data utama.

Langkah tersebut, mulai dari 1) Mengecualikan bisnis yang tidak berkelanjutan seperti perusahaan bahan bakar fosil. Lalu 2) Memasukkan penilaian perusahaan berdasarkan peringkat keberlanjutan eksternal dan komitmen dari organisasi ternama.

Baca juga: Schneider Electric Luncurkan Sustainability School di Indonesia, Bisa Diakses Gratis

Kemudian 3) Mengevaluasi ketersediaan dan kualitas laporan keberlanjutan, serta 4) Melibatkan riset berbagai Indikator Kinerja Utama (KPI) lingkungan dan sosial dari laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) perusahaan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau