Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2023, 11:52 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI kembali mendukung penyelenggaraan pameran bertajuk The 23rd Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2023) sebagai salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara, di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 1–5 Maret 2023.

Dukungan BNI di INACRAFT 2023 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar naik kelas dan dapat bersaing di pasar internasional atau Go Global.

Dengan menampilkan produk-produk terbaiknya dalam pameran kerajinan terakbar di Indonesia tersebut, para pelaku UMKM berpeluang mendapatkan perluasan pasar hingga ke mancanegara.

Baca juga: Dukung UMKM, AP II Jadikan Bandara sebagai Airport Mall

Pada penyelenggaraan kali ini, BNI mengikutsertakan puluhan UMKM Binaan Go Export sebagai bentuk showcase kekuatan UMKM di masa pemulihan ekonomi tahun ini.

UMKM binaan tersebut meliputi kerajinan tembaga, batik, keramik, kayu, anyam, hingga keris.

Pelaku UMKM tersebut antara lain Tatik Handicraft, Batik Fosil Widi Nugraha, Tanteri Ceramic Bali, Atun Cempaka Sasirangan, Golden Wood, Brekele Craft, Wonosari Art, dan Serunic Home, Wan Keris Antique, Dhimas Silver, Quwalli Leather, Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem, Mikon Craft, Agustinus Budi Pottery, Woodn Home, Seagara Craft, Tenun Sekomandi Tonoling, dan lainnya.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan segmen UMKM tumbuh sangat baik pada 2022 dan diharapkan terus tumbuh di tahun ini.

BNI terus mendorong pelaksanaan pameran nasional, khususnya di skala global guna mendukung para pelaku UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produknya dan mengekspor produknya ke mancanegara.

"Kami sangat bangga dapat berkontribusi pada Jakarta INACRAFT 2023. Kami percaya, ajang ini dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di awal tahun ini," ujarnya seperti dikutip Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

Adi Sulistyowati melanjutkan, pelaku UMKM yang diikutsertakan memiliki produk berkualitas dan terbukti mampu menembus standar kualitas dunia.

"Tak hanya itu, masing-masing pelaku UMKM Binaan BNI memiliki latar belakang yang sangat menarik dan mampu menjadi percontohan bagi pelaku UMKM untuk tetap bersemangat dalam berkarya guna Melompat Lebih Tinggi di dalam negeri maupun di pasar mancanegara" tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau