Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2023, 17:01 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramadhan menjadi bulan penuh berkah yang disambut dengan sukacita oleh umat Islam. Keberkahan ini turut dirasakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti makanan, pakaian, serta peralatan rumah tangga.

Seperti diketahui, selama Ramadhan orang-orang kerap membeli takjil untuk berbuka puasa, seperti camilan serta minuman. Kemudian, untuk menyambut dan merayakan momen Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, kue kering serta pakaian juga menjadi incaran masyarakat.

Hal tersebut meningkatkan peluang bagi pelaku UMKM untuk meraih omzet yang lebih besar.  Namun, pelaku UMKM perlu mempersiapkan cara serta strategi yang matang agar bisa mengambil peluang tersebut.

Berikut lima cara yang dapat dilakukan pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet selama Ramadhan sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (6/4/2022).

1. Tinjau kas penjualan

Meninjau arus kas penjualan menjadi salah satu bagian penting yang tidak boleh terlewat. Tinjau apakah kas penjualan Anda cukup untuk menambah stok produk dan promosi.

Kemudian, jangan lupakan kewajiban yang perlu dibayarkan, seperti utang serta gaji dan tunjangan hari raya (THR) pegawai.

2. Cek stok produk

Melihat tingginya permintaan konsumen selama Ramadhan, jangan lupa untuk melakukan pengecekan stok produk. Pastikan stok mencukupi agar bisa memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Namun, hindari juga menambahkan stok berlebihan agar tidak rugi.

Pastikan pula stok produk tidak hanya mementingkan kuantitas, tetapi tetap menjaga kualitas. Dengan demikian, Anda bisa meraih keuntungan tanpa mengecewakan konsumen.

3. Berikan diskon menarik

Rasanya sudah tak asing jika Ramadhan lekat dengan tebaran diskon. Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkan momen ini dengan mengadakan berbagai diskon sehingga menarik minat konsumen.

Baca juga: Tips Memaksimalkan Pengeluaran dengan Memilih Belanja di Pekan Diskon Ramadhan

Anda bisa membuat diskon sesuai dengan kebutuhan konsumen. Namun, pastikan diskon ini masih mencukupi bujet yang dimiliki. Beberapa contoh diskon yang bisa diberikan, seperti beli 1 gratis 1, potongan harga, serta cashback.

4. Gencarkan promosi

Lakukan promosi dengan gencar agar berbagai informasi terkait produk, termasuk diskon menarik, dapat sampai kepada konsumen. Manfaatkan pula media sosial, seperti Facebook, Instagram, serta TikTok untuk memasarkan produk serta menyebar informasi program diskon yang diadakan.

Gunakan foto yang menarik serta lengkapi dengan keterangan terkait detail produk, seperti ukuran, harga, hingga promo yang ditawarkan. Kemudian, perhatikan juga waktu promosi agar dapat dilihat banyak pengguna media sosial.

5. Jadi mitra e-commerce atau aplikasi makanan online

Seiring digitalisasi, tren belanja masyarakat juga ikut beralih ke platform online. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan tren ini untuk menjadi mitra platform belanja online. Contohnya, Anda bisa bergabung dengan e-commerce serta aplikasi layanan pesan antar makanan online, jika bisnis Anda berbasis makanan.

Baca juga: Ramadhan jadi Kesempatan UMKM Dongkrak Penjualan dengan Konten Media Sosial

Setelah mendaftar dan bergabung menjadi mitra, Anda bisa mencantumkan produk yang dijual dilengkapi dengan deskripsi menarik. Anda juga bisa memberikan berbagai promo di sana, mulai dari gratis ongkos kirim (ongkir) hingga potongan harga dengan pembelanjaan dalam jumlah tertentu.

Dengan demikian, Anda bisa semakin memperluas jangkauan pasar karena calon pelanggan dapat mengakses produk di mana pun dan kapan pun. 

Itulah lima cara meningkatkan omzet penjualan di momen Ramadhan agar tetap cuan dan bisa berbagi berkah kepada sesama.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dokter: Terpapar TBC Tidak Berarti Langsung Sakit, Ada Rentang Waktu

Dokter: Terpapar TBC Tidak Berarti Langsung Sakit, Ada Rentang Waktu

Pemerintah
Tantangan Jurnalis Saat Alami Kekerasan, Lambatnya Aparat Hukum

Tantangan Jurnalis Saat Alami Kekerasan, Lambatnya Aparat Hukum

Pemerintah
BKKBN: Cuti Ayah yang Ideal Maksimal 15 Hari, Bisa Fleksibel

BKKBN: Cuti Ayah yang Ideal Maksimal 15 Hari, Bisa Fleksibel

Pemerintah
Anggrek Langka Terancam Punah, BRIN Lakukan Upaya Konservasi

Anggrek Langka Terancam Punah, BRIN Lakukan Upaya Konservasi

Pemerintah
Paradigma Pengembangan Energi Cenderung ke Ekonomi, Bukan Lingkungan

Paradigma Pengembangan Energi Cenderung ke Ekonomi, Bukan Lingkungan

LSM/Figur
Dorong Pertumbuhan TK Ahli Indonesia, Matsushita Kirim 84 Peserta Magang ke Jepang

Dorong Pertumbuhan TK Ahli Indonesia, Matsushita Kirim 84 Peserta Magang ke Jepang

Swasta
Penggundulan Hutan Kawasan Konservasi Jadi Sinyal Bahaya, Terbanyak di Papua

Penggundulan Hutan Kawasan Konservasi Jadi Sinyal Bahaya, Terbanyak di Papua

LSM/Figur
Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim, Ini Sebabnya

Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim, Ini Sebabnya

Pemerintah
Biochar TKKS, Produk Penyerap Karbon Perdana dari Neutura

Biochar TKKS, Produk Penyerap Karbon Perdana dari Neutura

Swasta
AJI Indonesia: Kekerasan terhadap Jurnalis Perempuan Harus Diintervensi

AJI Indonesia: Kekerasan terhadap Jurnalis Perempuan Harus Diintervensi

LSM/Figur
Slovakia Setop Produki Listrik dari PLTU, Andalkan PLTN dan Energi Terbarukan

Slovakia Setop Produki Listrik dari PLTU, Andalkan PLTN dan Energi Terbarukan

Pemerintah
Manfaat Teknologi Penginderaan Jauh, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Manfaat Teknologi Penginderaan Jauh, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Pemerintah
45 Persen Jurnalis Alami Kekerasan, Perempuan Paling Rentan

45 Persen Jurnalis Alami Kekerasan, Perempuan Paling Rentan

LSM/Figur
Peneliti BRIN: Desa Inovasi Berperan Penting dalam Membangun Indonesia

Peneliti BRIN: Desa Inovasi Berperan Penting dalam Membangun Indonesia

Pemerintah
BKKBN Imbau Perempuan Hamil Sebelum 35 Tahun, Demi Cegah Stunting

BKKBN Imbau Perempuan Hamil Sebelum 35 Tahun, Demi Cegah Stunting

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com