Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 Maret 2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu daya saing industri otomotif di Indonesia, dengan salah satu upaya strategisnya melalui penciptaan sumber daya manusia (SDM) kompeten.

Hal ini karena industri otomotif berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Nasional.

Kekuatan industri otomotif Nasional, khususnya beroda empat atau lebih, didukung oleh 23 perusahaan dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun.

Di samping itu, penyerapan tenaga kerja langsung di industri otomotif nasional telah mencapai 38.000 orang, serta penyerapan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut termasuk di sektor industri kecil dan menengah (IKM) bidang komponen.

Baca juga: Inovasi Toyota: Sulap Kotoran Ayam Jadi Bahan Bakar Kendaraan

“Perkembangan industri otomotif nasional tak lepas dari peran SDM-nya. Untuk meningkatkan kualitas calon SDM otomotif, kami menyelenggarakan pendidikan vokasi di Politeknik STMI Jakarta,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Guna mencapai sasaran tersebut, langkah yang sudah direalisasikan Kemenperin adalah melakukan penandatanganan kerja sama antara Politeknik STMI Jakarta dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Kolaborasi ini berupa penyelenggaraan pendidikan regular atau non-reguler (Setara D1), penempatan mahasiswa prakerin dan dosen industri, serta pengembangan kurikulum.

“Ada pula kerja sama penelitian berupa penelitian terapan yang dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh industri saat ini,” ungkap Arus.

Selain itu, Kemenperin menawarkan penguatan atau peningkatan kinerja sektor industri, terutama dalam mendukung pelaku IKM di bidang otomotif.

Peran asosiasi dan industri dalam mendukung pendidikan vokasi sangat diperlukan dalam keberhasilan membangun SDM industri yang unggul.

Arus berharap, sinergi ini dapat dikembangkan dengan unit kerja lainnya di lingkungan BPSDMI, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Balai Diklat Industri (BDI).

Apalagi, YDBA memiliki sekitar 12.000 industri dan UMKM binaan yang sebagian UMKM bergerak pada sektor otomotif.

Sebagai langkah awal, kegiatan kerja sama ini dimulai dengan bentuk Program Pengabdian Masyarakat pada lingkungan industri kecil di Tegal.

Beberapa dosen Politeknik STMI Jakarta ditugaskan melakukan observasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM terkait dengan peningkatan daya saing UMKM otomotif.

Kegiatan ini akan melibatkan lima program studi, yaitu Teknik Industri Otomotif, Teknik Kimia Polimer, Sistem Informasi Industri Otomotif, Teknologi Rekayasa Otomotif dan Administrasi Bisnis Otomotif.

Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan kompetensi UMKM dan mendukung kemandirian UMKM.

YDBA juga berharap kolaborasi ini dapat menjadi pilot project pembinaan UMKM yang melibatkan perguruan tinggi.

“Sehingga ke depan akan semakin banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan kompetensi UMKM dan mengantarkan UMKM Indonesia menuju kemandiriannya,” ujar Sigit.

Hingga Desember 2022, YDBA telah membina 12.313 UMKM di bidang manufaktur, bengkel, kerajinan dan kuliner, serta pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
Konsumen Gandrungi Kendaraan Listrik, Penjualan Baterai EV Naik 9 Kali Lipat
LSM/Figur
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau