KOMPAS.com - Para peneliti dari Universitas Manchester di Inggris telah memperkirakan bahwa akan ada peningkatan risiko infeksi jamur dalam beberapa tahun mendatang.
Ini termasuk penyebaran signifikan dari beberapa patogen jamur di seluruh Eropa.
Seberapa luas penyebarannya akan sangat bergantung pada tindakan global untuk mengurangi perubahan iklim.
Jika upaya untuk mengurangi perubahan iklim kurang maksimal, penyebaran patogen jamur di wilayah-wilayah tertentu diprediksi akan meningkat, sehingga lebih banyak orang berisiko terinfeksi.
Melansir Phys, Rabu (6/5/2025) dalam studi terbaru yang dipublikasikan di platform pracetak Research Square, para peneliti telah memetakan dampak kenaikan suhu terhadap jamur penyebab infeksi di bawah berbagai skenario mitigasi perubahan iklim hingga tahun 2100.
Baca juga: Perubahan Iklim dan Deforestasi Sebabkan Sejumlah Jamur Terancam Punah
Dengan menggunakan pemodelan dan prakiraan iklim, Dr. Norman van Rhijn dari Universitas Manchester bersama rekan-rekannya memetakan bagaimana distribusi global tiga patogen jamur yakni Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, dan Aspergillus niger.
Meningkatnya kemunculan jamur patogen atau jamur penyebab penyakit merupakan kekhawatiran nyata.
Pasalnya, jamur adalah organisme yang sangat mudah beradaptasi, dengan genom yang besar dan lentur. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjajah wilayah geografis baru dan bertahan hidup seiring dengan perubahan lingkungan mereka.
"Perubahan faktor lingkungan, seperti kelembaban dan peristiwa cuaca ekstrem, akan mengubah habitat serta mendorong adaptasi dan penyebaran jamur," kata Rhijn.
"Kita telah melihat munculnya jamur Candida auris karena meningkatnya suhu, tetapi sampai sekarang kita hanya memiliki sedikit informasi tentang bagaimana jamur lain dapat merespons perubahan lingkungan ini," paparnya lagi.
Menurut Rhijn, jamur relatif kurang diteliti dibandingkan dengan virus dan parasit, tetapi penelitian baru ini menunjukkan bahwa patogen jamur kemungkinan akan berdampak pada sebagian besar wilayah di dunia di masa depan.
Sehingga meningkatkan kesadaran dan mengembangkan intervensi yang efektif untuk patogen jamur akan sangat penting untuk mengurangi konsekuensinya.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan ketergantungan pada bahan bakar fosil akan membuat iklim berubah dan menjadi cocok bagi patogen jamur untuk menyebar ke geografi baru.
Contohnya saja, penyebaran Aspergillus flavus dapat meningkat sekitar 16 persen, sehingga 1 juta orang lebih berisiko terinfeksi patogen jamur yang mematikan ini di Eropa.
Aspergillus flavus adalah salah satu patogen jamur paling umum yang menyebabkan infeksi dan resistan terhadap banyak anti jamur yang tersedia sehingga mengancam jiwa pada manusia dan memengaruhi paru-paru.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya