Mobil mewah terbang ini menghasilkan emisi hampir dua kali lipat hanya pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, alias hampir 7.000 atau 0,02 persen dari penerbangan tersebut berasal dari bandara Schiphol.
Saat ini, semua pesawat membutuhkan bahan bakar fosil untuk terbang. Upaya untuk meningkatkan emisi penerbangan menggunakan bahan bakar alternatif yang berkelanjutan belum sepenuhnya berhasil.
Bahkan, bila dibandingkan dengan pesawat komersial rata-rata seperti Boeing 747 akan membakar 3.600 galon bahan bakar per jam sementara pesawat pribadi mengonsumsi antara 50 dan 600 galon bahan bakar per jam, tergantung ukuran dan kecepatan pesawat.
Angka ini mungkin tampak lebih sedikit, tetapi Boeing 747 dapat menampung hampir 83 kali jumlah penumpang pesawat pribadi terkecil.
"Sehingga dampak per penumpang terhadap lingkungan secara signifikan lebih besar daripada bentuk transportasi lainnya," kata Welfle dan Pennington.
Mereka yang mampu membeli kemewahan terbang dengan penuh gaya mungkin perlu membuat rencana perjalanan alternatif pada masa depan jika bandara lain mengikutinya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya