JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua penyebab utama terjadinya kecelakaan akibat listrik. Pertama korsleting listrik, dan kedua kejutan listrik yang umum disebut "kesetrum".
Apa solusi untuk mencegah kecelakaan akibat listrik ini?
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menegaskan, lakukan pemasangan instalasi listrik yang benar sesuai dengan standar yang ada.
Dia sering mendengar berita kebakaran di perumahan dan beberapa area publik seperti pasar/pusat perbelanjaan, yang sebagian besar penyebabnya diduga adalah bahaya akibat listrik.
"Untuk itu, masyarakat perlu memahami beberapa risiko bahaya listrik diantaranya kebakaran dan kejutan listrik," ujar Jisman, saat acara Forum Diskusi Publik Kupas Tuntas Risiko Bahaya Listrik, di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Jisman mengungkapkan, risiko bahaya listrik terdiri dari dua, diantaranya adalah kebakaran listrik yang dapat terjadi jika kabel atau peralatan listrik terlalu panas, terutama jika terjadi korsleting atau arus pendek.
Baca juga: Dukung Transisi Energi, Harita Akan Bangun PLTS 300 MegaWatt
"Kemudian bahaya lain adalah kejutan listrik atau yang biasa kita kenal dengan tersetrum, dapat terjadi jika seseorang menyentuh kabel atau peralatan yang terhubung dengan sumber listrik tanpa keamanan yang cukup," lanjut Jisman.
Salah satu upaya lain untuk mencegah kecelakaan listrik adalah Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS). Alat ini dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya arus sisa yang dapat menyebabkan kecelakaan listrik atau kerusakan peralatan listrik.
Dengan menggunakan listrik yang aman, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan kerugian materi.
Selain itu, mendorong masyarakat untuk menggunakan listrik dengan aman dan teratur, pemerintah dapat mengurangi angka kecelakaan dan kerugian materi yang disebabkan oleh kebakaran atau kejutan listrik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.