JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah proyek strategis nasional (PSN) terus digenjot secara berkelanjutan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur sekaligus mendukung program pemerataan ekonomi.
Program prioritas Pemerintah ini telah memasuki usia delapan tahun sejak pertama kali ditetapkan.
Komitmen untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan percepatan penyelesaian PSN yang inklusif, berkelanjutan, dan merata di seluruh wilayah Indonesia, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang berdaulat, maju, adil, dan makmur, terus digaungkan.
Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terus mendorong percepatan penyelesaian PSN agar tidak ada proyek yang mangkrak pada tahun 2024 nanti.
Airlangga meyakinkan bahwa beberapa proyek PSN yang lewat periode 2024, financial closing-nya sudah selesai. Sehingga proyeknya akan terus dilanjutkan.
Baca juga: Mengenal Tujuan 9 SDGs: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
“Ada beberapa proyek PSN yang sudah financial closing dan tentunya akan dilanjutkan. PSN telah terbukti menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional, dan Pemerintah memberikan fasilitas,” ungkap Airlangga.
Hingga Mei 2023, tercatat Pemerintah telah mengakselerasi pembangunan sebanyak 156 PSN dengan total nilai investasi sebesar Rp 1.080,2 triliun.
Keberhasilan PSN diklaim telah memberikan dampak signifikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada sektor infrastruktur penunjang konektivitas, ketahanan energi, kedaulatan pangan dan mitigasi bencana, serta hilirisasi industri dan penunjang investasi.
Menurut Airlangga, beberapa proyek PSN ini memberikan dampak signifikan kepada Indonesia, antara lain beroperasinya MRT dan LRT pertama di Indonesia dan penambahan jaringan jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.000 kilometer.
Selain itu, juga telah dibangun puluhan bendungan untuk menambah persediaan air baku, mereduksi potensi banjir, dan memproduksi energi listrik.
Penambahan panjang jalan tol juga telah dilakukan sebanyak tiga kali lipat sejak 2014 dan pembangunan tiga Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) dengan skema KPBU yang memberikan layanan kepada lebih dari dua juta orang.
Baca juga: Sejauh Mana Komitmen Pemerintah Membangun Infrastruktur Hijau?
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo menambahkan, PSN akan terus dilakukan, dipercepat, agar Indonesia bisa membangun ekonomi yang lebih berkesinambungan, berkeadilan sosial bagi kesejahteraan, menuju Indonesia Emas 2045.
"Kerjasama dan kolaborasi yang kuat lintas kementerian dan lembaga, pemangku kepentingan, badan usaha, serta masyarakat, terutama generasi muda yang nantinya akan memanfaatkan PSN yang telah terbangun ini merupakan kunci keberhasilan Indonesia di masa depan," tutur Wahyu.
Generasi muda diharapkan sadar akan pentingnya peran mereka dalam pemanfaatan seluruh infrastruktur terbangun untuk menjadi salah satu faktor pendorong Indonesia menjadi negara maju, makmur, adil, dan berdaulat, yang disegani dalam dunia internasional.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya