Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Sampah Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif Semen

Kompas.com - 16/05/2023, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memproduksi 19,45 juta ton sampah sepanjang tahun 2022. 

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbulan sampah rumah tangga merupakan kontributor terbesar dengan angka sebanyak 39,63 persen.

Sumber timbulan sampah terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 21,07 persen. Kemudian 16,08 persen timbulan sampah berasal dari pasar.

Sementara timbulan sampah yang berasal dari kawasan komersial/industri/kawasan lainnya 7,14 persen, fasilitas publik 6,82 persen, perkantoran 5,96 persen, dan 3,3 persen berasal dari sumber-sumber lainnya.

KLHK menargetkan, jelang 2025 persoalan sampah ini dapat tuntas ditangani, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Hal ini karena sampah yang ditangani dan dikelola dengan baik, memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Baca juga: 7 Tip Mengurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri

Salah satu upaya mengolah sampah sekaligus memberi manfaat ekonomi adalah dengan menjadikannya sebagai bahan bakar dan bahan baku alternatif pembuatan semen.

PT SCG Indonesia melalui anak perusahannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, tercatat telah mengolah 7.700 ton sampah setiap hari menjadi bahan bakar dan bahan baku alternatif pembuatan semen.

Presiden Direktur PT SCG Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn mengatakan, upaya ini merupakan bentuk implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) serta transparansi dan keadilan atau ESG 4 Plus.

Perusahaan ini menerapkan transformasi energi melalui inovasi teknologi Alternatif Fuel and Alternative Raw (AF/AR) tersebut sejak awal 2022.

"Hal ini sekaligus merupakan fasilitas daur ulang limbah industri menjadi bahan bakar alternatif dan bahan baku alternatif pembuatan semen," ujar Chakkapong.

AF/AR mampu menekan konsumsi bahan bakar fosil untuk operasional pabrik sebesar 3 persen dan meningkatkan penggunaan bahan baku alternatif sebesar 9,4 persen.

Baca juga: 4 Tips Mengolah Sampah dari Rumah, Bisa Dijadikan Gas untuk Masak

Selain itu, perusahaan juga sedang menyiapkan implementasi teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang merupakan fasilitas untuk menghasilkan sumber energi terbarukan dari daur ulang Municipal Solid Waste (MSW) atau sampah padat menjadi bahan bakar.

Melalui pengembangan RDF, sampah dapat diolah sampai tidak tersisa menggunakan metode Co-Processing dengan suhu 1.4500C di klin semen.

Teknologi yang dibangun di TPA Cimenteng, Sukabumi, ini diharapkan dapat membantu proses pengolahan 220 ton sampah dari MSW dan 113 ton sampah dari landfill TPA Cimenteng yang masuk setiap harinya.

Teknologi ini diharapkan mampu mendukung target Pemerintah Daerah (Pemda) Sukabumi dalam pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2025.

Dengan kapasitas kurang lebih 333 ton dari sampah itu akan menghasilkan kurang lebih 100 ton per hari RDF. Semua RDF akan diambil oleh semen SCG ini untuk menggantikan batu bara. Targetnya adalah 30 persen bisa mengurangi penggunaan batu bara.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

LSM/Figur
Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

LSM/Figur
Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Swasta
Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

LSM/Figur
PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

Pemerintah
Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

LSM/Figur
Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Pemerintah
Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Pemerintah
Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Pemerintah
Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Pemerintah
Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Pemerintah
IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

Pemerintah
Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Pemerintah
The Star 'ESG Summit 2024': Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

The Star "ESG Summit 2024": Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

Swasta
Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau