KOMPAS.com – Persentase bayi di bawah lima tahun (balita) stunting di Indonesia pada 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan 2021.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, persentase stunting balita di Indonesia pada 2022 tercatat 21,6 persen sedangkan 2021 adalah 24,2 persen.
SSGI melakukan survei kepada populasi sampel sebanyak 334.848 balita yang tersebar di 486 kota di 33 provinsi.
Baca juga: 21,6 Persen Balita di Indonesia Stunting pada 2022, NTT Paling Banyak
Sebagian besar provinsi di Indonesia pada 2022 mengalami penurunan persentase balita stunting bila dibandingkan 2021.
Dari semua wilayah, ada tiga provinsi yang mengalami penurunan persentase balita stunting yaitu Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Utara (Kaltara), dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk Kalsel, presentase balita sunting pada 2021 sebanyak 30 persen turun menjadi 24,6 persen pada 2022.
Sedangkan Kaltara, dari 27,5 persen balita stunting pada 2021 turun menjadi 22,1 persen pada 2022.
Baca juga: 44 Persen Balita di Sumba Barat Daya Stunting karena Krisis Air Bersih
Sementara Sumsel, pada 2021 ada 24,8 persen balita stunting. Jumlah ini menurun menjadi 18,6 persen pada 2022.
Meski mengalami penurunan, masih diperlukan berbagai upaya agar persentase stunting di Indonesia berada di angka 14 persen pada 2024.
SSGI menggarisbawahi, perlu adanya penurunan sebesar 3,8 persen per tahun untuk mencapai target 14 persen pada 2024.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.